Bagikan:

JAKARTA - Media negara Rusia mengalami gangguan pada situs web saat menyiarkan pidato Presiden Vladimir Putin kepada parlemen negara pada Selasa 22 Februari.

Jurnalis Reuters di beberapa lokasi menyatakan tidak bisa mengakses situs web All-Russia State Television and Radio Broadcasting Company (VGTRK) atau platform siaran langsung Smotrim selama pidato. Pada situs web VGTRK tertera pesan bahwa "sedang dilakukan pemeliharaan teknis" sementara situs web Smotrim tidak dapat dimuat.

Sebelum pidato dimulai, saluran TV negara juga menyiarkan segmen tentang persiapan teknis yang dilakukan untuk menyiarkan pidato, dan mengatakan siaran langsung akan disiarkan di semua saluran TV utama Rusia.

Kantor berita pemerintah RIA Novosti mengatakan bahwa gangguan tersebut akibat serangan DDoS (distributed denial of service). Namun Reuters tidak dapat memverifikasi alasan gangguan itu secara independen.

Serangan DDoS adalah serangan yang bertujuan untuk membuat suatu layanan atau situs web tidak dapat diakses oleh pengguna. Pada serangan DDoS, sekelompok mesin (atau bot) yang sudah terinfeksi virus atau malware, disusun dalam suatu jaringan yang disebut "botnet", kemudian digunakan untuk mengakses layanan atau situs web secara bersamaan.

Dengan banyaknya permintaan yang datang dari jaringan botnet, maka server yang menjadi target akan menjadi terlalu sibuk sehingga tidak bisa lagi merespons permintaan dari pengguna yang sebenarnya.

Dampak dari serangan DDoS sangat beragam tergantung pada sasaran dan tujuan dari serangan tersebut. Jika serangan dilakukan pada suatu situs web komersial, dampaknya dapat berupa hilangnya potensi keuntungan dan kerugian finansial.

Serangan DDoS juga dapat berdampak pada citra perusahaan atau lembaga yang menjadi target, karena situs web yang tidak dapat diakses dapat memunculkan kesan bahwa perusahaan tersebut tidak dapat memberikan pelayanan yang baik.

Di sisi lain, serangan DDoS juga dapat digunakan sebagai alat untuk memprotes suatu kebijakan atau tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga.

Serangan DDoS juga dapat digunakan sebagai cara untuk mengganggu dan mengalihkan perhatian dari pemerintah. Hal ini dapat digunakan sebagai cara untuk mengalihkan perhatian publik dari peristiwa yang sedang terjadi atau sebagai upaya untuk mempengaruhi opini publik.