Netflix Perluas Program Preview Club, Pengguna Bisa Nonton Film Sebelum Dirilis
Netflix berhasil menarik lebih banyak pelanggan dengan menghadirkan kemampuan melihat pratinjau film. (foto: dok, Netflix)

Bagikan:

JAKARTA - Netflix berhasil menarik lebih banyak pelanggan dengan menghadirkan kemampuan melihat pratinjau film dan acara TV sebelum dirilis di platform streaming.

Program itu dijuluki Netflix Preview Club, yang saat ini ditempati lebih dari 2.000 pelanggan yang sebelumnya memiliki akses pratinjau VIP.

Netflix Preview Club pertama kali diumumkan tahun lalu dan mengundang pemirsa untuk membagikan apa yang mereka suka dan tidak suka, memberi mereka kesempatan untuk memainkan peran integral dalam apa yang dilihat orang di Netflix.

Program yang sudah ada sejak Mei 2021 itu dilaporkan akan meningkat sebesar 400 persen pada awal 2023, jika laporan tersebut terbukti akurat. Netflix mengonfirmasi kepada Variety bahwa ia baru menjalankan program tersebut untuk pelanggan di Amerika Serikat (AS) saja.

“Kami di Netflix sedang membangun komunitas anggota untuk melihat dan memberikan umpan balik tentang film dan serial yang akan datang, dan kami ingin tahu apakah Anda tertarik untuk menjadi bagian darinya," ujar Netflix kepada Variety melaui email.

“Ini sederhana, tetapi merupakan bagian yang sangat penting dalam membuat konten terbaik di kelasnya untuk Anda dan anggota Netflix di seluruh dunia," imbuhnya.

Melansir TechCrunch, Jumat, 2 Desember, menurut pengguna Reddit yang mengaku mengikuti program tersebut, Netflix Preview Club hanya untuk undangan. Pelanggan diharuskan menandatangani perjanjisn sebelum menonton film dan kemudian menjawab serangkaian pertanyaan survei.

“Anda akan mendapatkan akun Netflix khusus, dan mereka mengirim email ketika mereka memiliki film untuk Anda tonton. Biasanya, Anda harus menonton dan mereview dalam waktu seminggu,” kata pengguna Reddit.

Amazon dan Hulu memiliki program serupa, yakni Amazon Preview dan Hulu Brain Trust, tempat pelanggan menawarkan umpan balik tentang konten.

The Wall Street Journal melaporkan, salah satu film yang banyak mendapatkan respon di Netflix Preview Club adalah Don't Look Up, dan konten kreatornya mendapatkan umpan balik yang menurut anggota klub film itu terlalu serius sehingga butuh dibumbui humor sebelum dirilis.

Netflix menyatalan, mereka berencana menghabiskan sekitar 17 miliar dolar AS setara Rp262 triliun per tahun untuk film dan acara TV baru selama beberapa tahun ke depan.

Namun, kuartal pertama dan kedua tahun ini Netflix mengalami penurunan pengguna baru, tetapi cukup meningkat di kuartal ketiga. Jadi jika perluasan program pratinjaunya terbukti berhasil, kontennya dapat semakin meningkatkan basis pelanggannya.