Bagikan:

JAKARTA – Dalam semangat Hari Kartini, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) terus mendorong perempuan Indonesia untuk berkarya, berkontribusi aktif, dan mengejar cita-cita mereka—meskipun sektor otomotif masih kerap dipandang sebagai dunia yang maskulin.

Dukungan ini tercermin dari banyaknya perempuan tangguh di jajaran manajemen perusahaan yang terus diberi ruang untuk berkembang tanpa memandang gender.

"Semangat Kartini yang memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan perempuan menjadi dasar kami dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif," ujar Division Head of Business Strategy PT IAMI Rian Erlangga, dalam keterangannya, Selasa, 22 April.

Sebagai bentuk komitmen, IAMI mengusung kampanye bertajuk ‘Kita Perempuan, Kita Bisa dan Berkarya’, yang ingin menunjukkan bahwa perempuan pun mampu menembus stigma maskulinitas di industri otomotif. Melalui kampanye ini, IAMI memberikan semangat dan dorongan agar perempuan percaya diri karena mereka memiliki potensi dan kesempatan yang setara dengan laki-laki untuk berkarya dan berkembang.

Hal ini pun dibuktikan dengan banyaknya karyawan perempuan berkompeten di lingkungan IAMI yang menduduki peran-peran strategis di industri otomotif.

Vonie Kurniawaty, Sosok Kartini Masa Kini di Industri Otomotif

Salah satu sosok inspiratif di IAMI adalah Vonie Kurniawaty. Perempuan tangguh ini menjabat sebagai Division Head of Finance and IT PT IAMI. Ia membuktikan bahwa dunia otomotif yang selama ini identik dengan pria juga membuka ruang luas bagi perempuan untuk tumbuh dan berkontribusi secara maksimal.

Dengan pengalaman hampir dua dekade di industri otomotif, Vonie menunjukkan bahwa perempuan juga bisa meraih kesuksesan lewat integritas, profesionalisme, dan kerja sama tim yang kuat.

"Berkarier di industri yang mayoritas masih didominasi laki-laki tentu punya tantangan tersendiri, terutama soal ekspektasi dan persepsi terhadap kemampuan perempuan dalam memimpin. Bagi saya, cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan menunjukkan kinerja konsisten, fokus pada solusi, dan membangun komunikasi yang konstruktif. Kepercayaan bukan semata soal jabatan, tapi dibangun dari integritas dan hasil nyata," jelas Vonie.

Ia pun bersyukur dapat bergabung dengan PT IAMI yang mendukung penuh perkembangan karyawan perempuan. Di perusahaan ini, setiap individu—baik laki-laki maupun perempuan—didorong untuk bertumbuh dalam lingkungan kerja yang inklusif dan suportif.

"IAMI membangun ekosistem kerja yang mendukung pertumbuhan semua karyawan, termasuk perempuan. Program pengembangan kepemimpinan, mentoring, dan budaya kerja yang terbuka membuat kami merasa nyaman untuk menyampaikan ide, mengambil tanggung jawab, dan terus bertumbuh," imbuhnya.

Vonie juga menekankan bahwa profesionalisme di dunia kerja dan peran sebagai perempuan dalam kehidupan pribadi bisa berjalan beriringan jika dikelola dengan baik. Menurutnya, kunci utamanya adalah kemampuan mengatur prioritas, menjaga komunikasi dengan keluarga, dan mendapat dukungan dari lingkungan kerja.

"Saya percaya perempuan tidak harus memilih antara keluarga atau karier. Keduanya bisa dijalani bersamaan selama ada sistem pendukung yang baik dan kemampuan manajemen waktu yang tepat," tutupnya.