JAKARTA - Tesla dikabarkan telah berhenti menerima pesanan untuk sedan Model S kelas atas dan SUV Model X di China, di tengah perang tarif antara kedua negara.
Mengutip dari laman Arenaev, Selasa, 15 April, hingga saat ini calon pelanggan di China yang ingin membeli model S atau Model Y harus menunggu tiga hingga delapan bulan pengiriman, dan saat ini situs web resmi Tesla tak lagi menampilkan 'Pesan Sekarang' yang sudah diganti dengan 'Lihat Sekarang'.
Dengan demikian, pilihan untuk memesan kendaraan tidak lagi tersedia tanda paling jelas bahwa pesanan baru telah dihentikan. Perubahan ini tidak memengaruhi sedan Model 3 dan SUV Model Y, yang diproduksi secara lokal di pabrik Tesla di Shanghai.
BACA JUGA:
Keputusan untuk menghentikan penerimaan pesanan kedua kendaraan listrik tersebut bertepatan dengan sengketa perdagangan, yang sedang berlangsung antara kedua kekuatan ekonomi global tersebut.
Sebagai tanggapan atas tarif baru yang diberlakukan oleh AS, Tiongkok telah menaikkan tarifnya sendiri atas impor dari Amerika hingga 84 persen. Kenaikan bea masuk yang substansial ini membuat Model S dan Model X menjadi sangat mahal bagi pembeli China.
Meskipun kedua kendaraan tersebut merupakan andalan Tesla, Model S dan Model X hanya menyumbang porsi yang lebih kecil terhadap keseluruhan angka penjualan perusahaan.
Pada kuartal pertama tahun ini, Tesla telah mengirimkan total 336.681 kendaraan di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, Model 3 dan Model Y yang lebih terjangkau menyumbang 96 persen, dengan total 323.800 unit.
Seperti diketahui, Tesla mulai mengirimkan versi terbaru dari Model S dan Model X, yang diimpor dari Amerika Serikat, kepada pelanggan China pada Maret 2023. Kedua model ini diposisikan di pasar kendaraan listrik kelas atas di China.