Bagikan:

JAKARTA - Merger antara dua produsen otomotif Jepang yaitu Honda dan Nissan telah berakhir, salah satu penyebabnya yaitu Honda ingin menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan.

Namun, kabar merger duanya kini kembali berembus. Berdasarkan laporan dari Carscoops, dikutip Kamis, 6 Maret, sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa Nissan masih ingin bekerja sama dengan Honda setelah negosiasi awal gagal Februari lalu.

Merek tersebut berada dalam posisi keuangan yang genting dan tampaknya bersedia melakukan apa pun untuk bertahan hidup. Hal ini dapat mencakup pemecatan CEO Makoto Uchida saat ini, yang telah memimpin merek tersebut sejak 2019.

Menurut laporan dari Nikkei Business, dapat dipahami jika Nissan memutuskan untuk mengambil investasi dari Honda, Uchida dapat tersingkir. Hal tersebut diperkuat bahwa dirinya mengatakan tidak akan menghalangi komite hingga pemegang saham untuk memutuskan kerja.

Menurut orang dalam Nissan, komite nominasi akan bertemu pada 6 Maret untuk membahas langkah selanjutnya. Jika Uchida disingkirkan, kepala keuangan saat ini Jeremy Papin dapat mengambil alih untuk sementara. Dia bisa saja ditugaskan untuk memimpin negosiasi baru dengan Honda.

Selain itu, berdasarkan laporan dari Bloomberg, Uchida sangat ingin memantapkan bisnis Nissan sebelum ia meninggalkan jabatanya.

Munculnya nama Foxconn

Setelah batalnya merger Honda dan Nissan pada Februari lalu, juga muncul nama Foxcoon yang menjadi terdepan untuk melakukan merger dengan Nissan. Dapat dipahami bahwa potensi minat raksasa Taiwan untuk melahap produsen mobil tersebut tahun lalu, adalah salah satu alasan mengapa pihak berwenang Jepang dilaporkan menekan Honda untuk bekerja sama dengan pesaingnya, yang ingin memastikan Nissan tetap menjadi perusahaan Jepang.

Nissan butuh Mitra

Setelah negosiasi antara Nissan dan Honda untuk mengembangkan perusahaan induk bersama gagal, Uchida sempat mengatakan akan sulit bagi Nissan untuk bertahan tanpa mitra.

Ia mengatakan dalam situasi saat ini, sulit untuk mengimbangi persaingan hanya dari Nissan sendiri, jadi perusahaan berdiskusi serius mengenai usulan Honda.

"Kami tidak yakin seberapa besar independensi Nissan akan terjamin dan apakah potensi kami akan terealisasi sepenuhnya jika Nissan menjadi anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Honda," pungkas Uchida.