Palang Pintu Tua Bawa Italia Raih Kejayaan, tapi Mereka Tak akan Selamanya Bersama <i>Azzurri</i>
Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci (paling kiri) merayakan kemenangan Italia di Euro 2020 (Twitter @ViVo_Azzurro)

Bagikan:

JAKARTA - Palang pintu tua kembali membawa berkah untuk Italia dan kali ini mengantarkan Azzurri ke kejayaan Euro 2020. Tapi, dua hulubalang pertahanan nan cerdik Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini tak bisa selamanya terus bersama timnas.

Bukan rahasia lagi di bagian mana kekuatan Italia terletak bahkan sebelum final Minggu kemarin.

Di depan kiper Gianluigi Donnarumma yang nyaris tak tertembus itu ada Chiellini (36) dan teman dekatnya Bonucci (34) tampil kebalikan dari usia mereka musim panas ini untuk membawa Italia meraih kejayaan.

Kedua pemain Juventus yang disebut Bonucci akan pergi berlibur bersama setelah kemenangan Euro ini menunjukkan semua pengalaman dan pengetahuan turnamen besarnya untuk menyingkirkan Inggris setelah start kilat mereka di Wembley, merayakan setiap tekel seolah-olah itu tekel terakhir mereka.

Meskipun keduanya belum rencana pensiun, kecil kemungkinan keduanya tetap menjadi jantung pertahanan Italia akhir tahun depan dalam Piala Dunia Qatar, jika tim asuhan Roberto Mancini lolos.

Chiellini yang beberapa kali menderita cedera serius belakangan tahun ini akan berusia 38 tahun saat itu.

"Kami kecewa karena gagal lolos ke Piala Dunia (2018), tetapi Anda harus selalu percaya, berusaha keras guna menjadi yang teratas dan jangan pernah menyerah," kata Bonucci seperti dikutip Antara dari Reuters.

"Ini adalah kebangkitan untuk sepak bola Italia. Saya yakin kini skuat dan pelatih ini masih akan menjadi berita utama di masa mendatang."

Jika harus hengkang karena tua, generasi yang lebih muda akan masuk menggantikannya untuk membuktikan Bonucci benar bahwa kesuksesan musim panas ini bukanlah satu-satunya.

Alessandro Bastoni, Rafael Toloi dan Alessandro Acerbi siap mengambil alih tongkat estafet dari Chielini dan Bonucci. Tetapi, bakat-bakat itu membutuhkan bimbingan. Dan sang pembimbing itu tampaknya adalah Donnarumma.

Meskipun lebih muda dari mereka (kecuali Bastoni), Donnarumma sudah begitu banyak mengalami dan sepertinya semakin baik saja bahkan dalam situasi yang paling tertekan.