Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amiens Bernard Joannin berencana untuk mengambil tindakan hukum atas keputusan Ligue 1 yang menurunkan mereka ke kasta kedua.

Bulan lalu, Ligue de Football Professionel (LFP) membenarkan bahwa posisi akhir klasemen telah diputuskan berdasarkan poin per pertandingan. Hal ini dilakukan setelah Perdana Menteri Prancis Edouard Phillipe melarang semua acara olahraga di Prancis hingga September karena pandemi COVID-19. Artinya, memulai kembali liga tidak mungkin.

Keputusan itu berarti Amiens terdegradasi bersama Toulouse. Sementara Lorient dan Lens promosi ke Ligue 1.

Joannin awalnya bereaksi terhadap pengumuman itu dengan mengatakan Amiens memiliki hak untuk naik banding terhadap keputusan tersebut. Ia menyebut keputusan itu sebagai ketidakadilan karena mereka masih memiliki 10 pertandingan tersisa untuk dimainkan.

Klub juga mendesak para penggemar untuk menandatangani petisi dalam upaya mereka untuk mencari keadilan tersebut.

Joannin, berbicara dalam sebuah konferensi pers pada Selasa kemarin, kini telah mengonfirmasi bahwa ia berencana untuk membawa tantangannya ke pengadilan dan yakin akan berhasil.

"Kami sedang berjuang. Pertarungan ini, kami berjuang melawan ketidakadilan," katanya. Melansir Soccerway, Rabu, 13 Mei.

"Kami menemukan keputusan ini bertentangan dengan keadilan dalam olahraga. Ini adalah keputusan sanksi oleh Liga. Saya ulangi, keputusan ini tidak adil. Kejuaraan terdiri 38 pertandingan.

Joannin menambahkan, mereka terpaksa harus membawa masalah ini ke pengadilan lantaran argumen hukum ada di pihak mereka. Joannin yakin, keadilan akan membuktikan mereka benar.

"Kami bertekad untuk menegakkan keadilan olahraga, bahkan jika harus melalui pengadilan. Sudah saatnya humanisme dan keadilan menang atas kepentingan lain," pungkas Joannin.