Bagikan:

JAKARTA - Pelatih Sergio Conceicao berharap AC Milan bangkit dan menatap dua laga terakhir di kompetisi Serie A Italia setelah kegagalan di Coppa Italia.

Milan gagal meraih Coppa Italia setelah kalah 1-0 lawan Bologna pada laga final di Stadion Olimpico, Roma, Kamis, 15 Mei 2025 dini hari WIB.

Hasil itu menjadikan Milan hanya mampu memenangi Supercoppa Italia musim ini sekaligus trofi pertama Conceicao saat menggantikan Paulo Fonseca di tengah kompetisi.

Conceicao menuturkan laga final sesungguhnya berjalan imbang. Ini yang menjadikan pelatih asal Portugal tersebut mengaku kecewa dengan kekalahan itu. Apalagi, Milan sesungguhnya berpeluang mengulang sukses seperti laga sebelumnya.

Di kompetisi domestik akhir pekan lalu, Milan menggasak Bologna 3-1. Namun Rossoblu akhirnya membalasnya lewat gol tunggal Dan Ndoye. Bologna pun mengakhiri penantian gelar juara Coppa Italia selama 51 tahun. Mereka terakhir kali menjadi juara pada 1974.

"Laga di babak pertama sesungguhnya berjalan imbang. Kami punya peluang mencetak gol dan seharusnya sudah memimpin di pertandingan penting ini," kata Conceicao seperti dikutip Football Italia.

"Menurut saya kami seharusnya mendapatkan hasil lebih baik di babak kedua. Bologna hanya beruntung saja saat mencetak gol. Ini memang pertandingan yang sengit dan ketat. Setiap momen bisa menjadi penentu. Pertandingan itu mencerminkan bagaimana persaingan di musim ini," ucapnya.

"Saya tentu kecewa dengan kekalahan di final dan kegagalan meraih trofi. Ini memang musim yang berat bagi kami. Apa unp, saya mengucapkan selamat kepada Bologna," ujar Conceicao lagi.

Conceicao juga menyoroti kinerja wasit Maurizio Mariani yang membiarkan pelanggaran keras Lewis Ferguson terhadap Christian Pulisic sebelum berakhirnya babak pertama. Ferguson seharusnya mendapat kartu kuning kedua yang berujung kartu merah.

Hanya Conceicao tak ingin mencari alasan soal kinerja wasit dan beberapa keputusan lain yang kontroversial. Menurut dia Milan kini sepenuhnya fokus menyelesaikan dua pertandingan terakhir di Liga Italia. Meski peluang tipis, namun Milan yang menduduki peringkat delapan masih punya harapan masuk zona Eropa.

"Saya tidak hendak mencari alibi soal wasit. Yang jels ada dua atau tiga insiden yang kontroversial. Tetapi saya tidak ingin mencari alasan. Kami seharusnya melakukan lebih dari itu. Yang jelas, kami memenangi Supercoppa dan ke final Coppa Italia. Kini kami ingin menyelesaikan musim ini dengan baik," ucapnya.

Milan akan kembali ke Olimpico saat melakoni laga di Serie A. Kali ini, Rossoneri menghadapi tuan rumah AS Roma, Senin, 19 Mei 2025 dini hari WIB. Selanjutnya di laga pamungkas kompetisi, 25 Mei 2025 malam WIB, mereka menjamu Monza.

"Masih ada pertandingan penting lain melawan Roma pada Minggu [waktu setempat]. Kini, kami fokus pada laga berikutnya," kata dia.

Saat ini, Milan menduduki peringkat delapan dengan mengantungi poin 60. Mereka masih terpaut empat poin dengan Juventus yang menempati posisi empat atau berada di zona Liga Champions.

Namun Milan bersaing ketat dengan tim-tim lain seperti Lazio, Roma dan Bologna yang juga berpeluang menggeser Juve. Bila gagal ke Liga Champions, Milan bersaing dengan Lazio dan Roma memperebutkan tiket ke Liga Europa.

Sementara, Bologna yang menjadi juara Coppa Italia sudah mengantungi tiket ke Liga Europa.