Bagikan:

JAKARTA - Lamine Yamal membalas sindiran Rafael van der Vaart yang mengatakan "celananya longgar" setelah membantu Spanyol mengalahkan Belanda di perempat final UEFA Nations League pada Senin, 24 Maret 2025.

Yamal mencetak gol ketiga Spanyol dalam hasil imbang 3-3 yang menegangkan di Stadion Mestalla, Valencia. La Roja menang adu penalti dan melaju ke semifinal.

Pemain berusia 17 tahun itu gagal mengeksekusi penalti dalam adu tendangan 12 pas.

Namun, ia tetap menanggapi mantan pemain internasional Belanda, Van der Vaart, di media sosial setelah pertandingan, yang mengkritiknya atas sikapnya dan karena mengenakan celana pendek rendah sebelum pertandingan.

"Celana pendek longgar, gol, penalti yang gagal dan masuk semifinal. Ayo, Spanyol!" tulis pemain sayap Barcelona itu di Instagram.

Unggahan Yamal menyertakan serangkaian foto, salah satunya menampilkan wajah Van der Vaart di samping gambar dirinya berjalan meninggalkan lapangan setelah kemenangan dengan celana pendek yang ditarik lebih rendah dari biasanya.

"Saya melihat hal-hal yang mulai sedikit mengganggu saya. Celananya sedikit lebih rendah, tidak terlalu berusaha, gerakannya agak dangkal."

"Saat itulah saya berpikir, jika Anda semuda itu, Anda seharusnya senang dengan setiap menit yang Anda habiskan untuk Spanyol."

"Tidak peduli seberapa hebat Anda, pada usia tersebut, Anda harus membuktikannya setiap menit dan di setiap pertandingan," kata Van der Vaart tentang Yamal setelah pertandingan leg pertama, yang berakhir imbang 2-2 di Rotterdam, Jumat 21 Mret 2025.

Meskipun usianya sudah lanjut, Yamal tidak pernah malu menanggapi kritik dari pemain senior atau yang sudah pensiun.

Ia pernah meminta Adrien Rabiot untuk berbicara setelah menyingkirkan Perancis dari Euro 2024 musim panas lalu menyusul komentar yang dilontarkan sang gelandang sebelum pertandingan.

Yamal mengalami momen menegangkan dalam adu penalti melawan Belanda setelah melihat tendangan penaltinya ditepis oleh Bart Verbruggen.

Namun, Unai Simon menepis penalti Donyell Malen dan Pedri kemudian mencetak tendangan kemenangan untuk membawa Spanyol ke semifinal.

"Saya berkata kepadanya, penalti yang payah. Namun, tidak, Anda belajar dari situasi ini. Ia tidak terpengaruh oleh tekanan dan Anda harus mengambil penalti untuk gagal melakukannya."

"Ketenangannya selalu mengejutkan kami. Seolah-olah tidak ada tekanan baginya saat Anda melihat kemudahannya menggiring bola dan cara bermainnya. Dia adalah seseorang yang harus kami jaga dan yang terpenting menikmati," ujar Pedri bercanda tentang pesannya kepada Yamal setelah kegagalan penalti tersebut.

Sementara itu, Pedri dan Yamal adalah bagian dari pemain Barcelona yang kini menghadapi perubahan cepat.

Mereka harus bergegas kembali ke klub untuk pertandingan La Liga yang dijadwalkan ulang pada Jumat, 28 Maret 2025, melawan Osasuna.

"Kami sedikit lelah, tetapi kami adalah Barcelona. Jika mereka mengatakan kami harus bermain pada Jumat, kami akan melakukannya. Kami akan memberikan segalanya untuk memenangi La Liga," tutur Pedri.

Pertandingan melawan Osasuna bisa menjadi penentu dalam perebutan gelar La Liga. Barcelona saat ini berada di puncak klasemen dengan poin yang sama dengan Real Madrid, unggul empat poin dari Atletico Madrid, tetapi masih memiliki satu pertandingan lebih banyak.

Namun, mereka kemungkinan akan bermain tanpa Ronald Araujo dan Raphinha. Soalnya, Kedua pemain tersebut akan beraksi pada Rabu, 26 Maret 2025 di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol.

Pemain internasional klub lainnya seharusnya sudah kembali tepat waktu. Spanyol U-21 mengizinkan Fermin Lopez, Pablo Torre, dan Gerard Martin untuk kembali ke klub mereka lebih awal dan absen pada pertandingan hari Rabu, 26 Maret 2025, melawan Jerman di laga persahabatan.