JAKARTA - Rasmus Hojlund dan Alejandro Garnacho jadi aktor penting Manchester United dalam meraih kemenangan 3-0 atas Leicester City yang sedang berjuang di Liga Inggris pada Senin, 17 Maret 2025.
Selain itu, Bruno Fernandes sudah mengakhiri paceklik gol dengan menyumbang gol penutup dalam kemenangan tersebut.
Berusaha memenangi pertandingan berturut-turut di semua ajang untuk pertama kalinya sejak akhir Januari 2025, Manchcester United unggul pada menit ke-28 melalui gol pertama Hojlund sejak pertengahan Desember 2024.
Tuan rumah yang terkepung tidak pernah mengancam untuk menyamakan kedudukan, dengan Garnacho mengakhiri pertandingan pada menit ke-67--pertama kalinya pemain internasional Argentina itu mencetak gol sejak akhir November 2024 di semua ajang.
BACA JUGA:
Fernandes melengkapi kemenangan dengan gol ketiga yang bagus saat Manchester United melaju menuju kemenangan yang mengangkat tim Ruben Amorim naik ke posisi ke-13 klasemen, sementara Leicester yang berada di posisi ke-19 semakin dekat dengan degradasi.
"Saya rasa Anda bisa melihat beberapa kemajuan. Namun, itu harus terus berlanjut. Kami memiliki pertandingan penting."
"Saya ingin mencetak banyak gol karena itu adalah bagian besar dari permainan saya dan saya perlu membantu rekan setim saya."
"Saya perlu masuk ke tepi kotak penalti dan mencetak gol karena itu adalah salah satu kualitas saya."
"Sangat senang dan sangat penting untuk menyelesaikan pekerjaan hari ini," kata Fernandes kepada Sky Sports.
Manchester United datang ke pertandingan ini dengan tujuan untuk mencoba menyelamatkan sedikit harga diri dari musim mengecewakan yang membuat mereka terpuruk di paruh bawah klasemen.
Leicester adalah lawan yang sempurna untuk memungkinkan mereka melakukan hal itu.
Tim tamu memulai dengan baik, dengan tendangan melengkung Christian Eriksen yang menggetarkan tiang gawang sebelum gol pertama Hojlund dalam 22 penampilan di semua ajang membawa The Red Devils unggul.
Garnacho berhasil memasukkan bola ke gawang di awal babak kedua, tetapi wasit menganulir penyelesaiannya yang bagus karena offside.
Pemain berusia 20 tahun itu tidak perlu menunggu lama untuk mencetak gol pertamanya dalam 24 pertandingan di semua ajang. Dia menerima umpan Fernandes sebelum menceploskan bola ke gawang.
Fernandes, yang sedang dalam performa mencetak gol yang bagus, tidak mau kalah dengan gol terbaiknya pada pengujung laga yang memberi Manchester United satu alasan lagi untuk bersorak setelah mencetak tiga gol dalam kemenangan 4-1 Liga Europa atas Real Sociedad pada tengah pekan lalu.
Bagi Leicester, degradasi tampaknya tak terelakkan karena mereka menjadi tim pertama dalam sejarah liga utama Inggris yang kalah tujuh pertandingan kandang berturut-turut tanpa mencetak gol.
Mereka berada di posisi kedua dari bawah dengan 17 poin dari 29 pertandingan, sembilan poin dari zona aman.
"Saya pikir di kedua kotak penalti perbedaan kualitas terlihat. Efisiensi dalam menyelesaikan peluang dan bertahan di momen-momen penting dalam permainan."
"Secara keseluruhan jika Anda melihat metrik permainan, tidak banyak yang bisa dilakukan. Namun, jelas efisiensinya ada," kata Manajer Leicester, Ruud van Nistelrooy.