Bagikan:

JAKARTA - Juventus kembali bermain imbang saat berlaga di Liga Champions. Dalam duel melawan Club Brugge di Stadion Jan Breydel, Bruges, Rabu, 22 Januari 2025 dini hari WIB, Juve ditahan Brugge 0-0. Pelatih Thiago Motta menyoroti pertahanan kokoh Brugge yang menyulitkan Juve mencetak gol.

Juve sudah melakoni 30 pertandingan di berbagai kompetisi musim ini. Hasilnya, lebih dari separuh pertandingan Juve berakhir imbang.

Laga melawan Brugge sesungguhnya memberi peluang bagi Bianconeri untuk meraih kemenangan. Apalagi, mereka punya modal sangat bagus karena berhasil mengalahkan lawan tangguh AC Milan 2-0 dalam big match Serie A Italia.

Kemenangan itu mengakhiri tren hasil imbang Juve. Meski sempat menembus empat besar dan berada di zona Liga Champions, namun Juve akhirnya kembali terlempar dan menduduki posisi lima setelah digeser Lazio yang menang 3-0 atas Hellas Verona.

Hanya saja, Juve tetap optimistis melanjutkan tren positif itu saat menyambangi markas Brugge. Namun Juve yang berusaha tampil ofensif dengan menekan lawan pun tak mampu mencetak gol.

Hasil imbang itu menjadikan Juve masih tertahan di zona playoff Liga Champions. Mereka menduduki peringkat 14 dengan poin 12. Bila gagal menembus delapan besar untuk mendapatkan tiket otomatis ke 16 besar, maka Juve harus berjuang di babak playoff.

Begitu pula Brugge yang bakal melakoni babak itu karena menempati peringkat 17. Klub yang saat ini menduduki peringkat dua di Liga Belgia ini baru memiliki poin 11.

Di laga itu, Motta sesungguhnya menurunkan semua pemain depan. Mereka mengawali laga dengan mengandalkan Samuel Mbangula, Nico Gonzalez dan Timothy Weah. Namun tidak ada satu pun di antara mereka yang bisa mengoyak gawang tuan rumah.

Di babak kedua, tampil Kenan Yildiz dan Francisco Conceicao yang menopang Dusan Vlahovic. Hasilnya sama saja. Juve tetap tak bisa membobol mantan kiper timnas Belgia Simon Mignolet.

Juve memang unggul dalam penguasaan bola di sepanjang pertandingan. Namun La Vecchi Signora hanya mendapatkan sedikit peluang dan mereka gagal mengonversi menjadi gol.

Peluang terbaik diperoleh gelandang Manuel Locatelli. Namun tendangan dia bisa diamankan Mignolet. Ini menjadi satu-satunya upaya dari Juve membobol gawang tuan rumah.

Skor tanpa gol itu bertahan hingga laga usai. Motta pun menyoroti pertahanan Brugge yang diakuinya sulit ditembus pemain depan Juve. Menurut dia klub tersebut sulit dikalahkan bila bermain di kandang sendiri.

"Semua tim yang bermain di sini [kandang Club Brugge] selalu mengalami kesulitan. Mereka bertahan dengan sangat bagus," ucap Motta seperti dikutip Sky Sport.

"Kami seharusnya memetik hasil lebih baik. Hanya saja kami tetap menaruh respek kepada lawan karena mereka memang lawan yang menyulitkan. Selain itu, kami tak bisa menciptakan banyak peluang untuk memenangkan pertandingan," kata dia lagi.

Motta juga menyinggung kurang tajamnya pemain depan. Meski sudah menurunkan semua pemain di sektor itu, mereka tetap kesulitan mencetak gol.

"Kami akhirnya bisa menurunkan pemain yang sebelumnya mengalami cedera. Mereka yang bermain di depan sudah bisa diturunkan. Kami mengawali dengan Mbangula, Nico Gonzalez dan Weah. Selanjutnya Yildiz, Vlahovic dan Francisco Conceicao yang dimainkan," kata Motta.

"Mereka seharusnya bisa memberi lebih. Para pemain depan kami seharusnya bisa memberi kontribusi untuk tim," ujarnya.

Juve masih bisa berharap masuk delapan besar untuk mendapatkan tiket secara otomatis ke babak knockout. Namun mereka menghadapi lawan tangguh Benfica yang dikalahkan Barcelona 5-4 di laga terakhir penyisihan, 29 Januari 2025. Sedangkan Brugge menyambangi markas Manchester City.