JAKARTA - Kehilangan banyak poin dan tak pernah menang lagi di kompetisi Serie A Italia menjadikan Atalanta melampiaskan kemarahan di Liga Champions. Atalanta mengamuk dan menghancurkan Sturm Graz 5-0 dalam laga penyisihan di Stadion Gewiss, Rabu, 22 Januari 2025 dini hari WIB.
Atalanta mencatat rekor buruk di Liga Italia. Mereka tak pernah menang selama lima laga sebelumnya di berbagai kompetisi. Bahkan pada laga terakhir, Atalanta dipaksa menyerah 3-2 oleh Napoli.
Sebelumnya, Inter Milan yang menghajar tim asuhan Gian Piero Gasperini dengan skor 2-0 di Supercoppa Italiana. Dari lima laga terakhir itu, Atalanta kalah dua kali dan tiga kali bermain imbang. Beruntung, La Dea masih bertahan di zona Liga Champions dengan menduduki peringkat tiga.
Cukup lama tak bisa menang di kompetisi domestik, Atalanta pun mengamuk di Liga Champions. Sturm Graz menjadi sasaran para pemain depan tuan rumah. Dari lima gol yang tercipta di pertandingan itu, lima pemain Atalanta masing-masing menyumbang satu gol.
Kemenangan telak itu langsung membawa Atalanta naik ke peringkat tiga dengan mengantungi poin14. Terpaut empat poin dengan Liverpool yang menduduki puncak klasemen. Sementara, Barcelona yang menempati posisi tiga memiliki poin 14.
Atalanta pun berpeluang lolos otomatis ke babak 16 besar. Hanya delapan tim teratas yang mendapat tiket langsung ke babak knockout. Sedangkan peringkat delapan hingga 24 harus melakoni play-offs memperebutkan delapan tiket lagi.
Bila Atalanta hampir dipastikan lolos ke babak selanjutnya, namun Sturm Graz yang menduduki puncak klasemen Liga Austria ini sudah pasti tersingkir. Kekalahan di laga itu menjadikan Sturm Graz tertahan di papan bawah. Mereka menduduki peringkat 31 dengan poin tiga sehingga tidak bisa cawe-cawe lagi untuk masuk zona play-off.
Di pertandingan itu, Atalanta yang dalam sejarah klub baru sekali memenangi trofi kompetisi Eropa saat menjadi juara Liga Europa ini turun dengan kekuatan terbaik. Hanya, mereka sempat mengalami kesulitan selama babak pertama.
Striker Mateo Retegui membuka pesta kemenangan Atalanta saat laga memasuki menit ke-12. Gol berawal dari aksi gelandang Davide Zappacosta yang menerima bola dan kemudian membawanya. Dia kemudian memberikan bola kepada Retegui yang mengonversi menjadi gol.
Namun setelah gol dari top skor Serie A ini, Atalanta sempat stagnan dan tak bisa memperbesar keunggulan. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Di babak kedua, Atalanta baru bisa menunjukkan penampilan terbaik. Pertandingan baru berjalan empat menit, pemain depan Charles De Ketelaere yang menjadi tandem Retegui sesungguhnya berhasil membobol gawang Sturm Graz. Namun gol itu dianulir karena rekannya Ademola Lookman yang memberikan umpan silang lebih dulu dalam posisi offside.
Meski demikian, Atalanta tetap fokus dan berusaha menekan lawan. Mereka tak menunggu lama untuk menambah gol saat Mario Pasalic yang menyelesaikan assist Juan Cuadrado membobol gawang Sturm Graz di menit 58.
Selanjutnya, De Ketelaere tak membuat kesalahan dan memantapkan keunggulan Atalanta menjadi 3-0 di menit 63. Setelah gol itu, dominasi Atalanta tak menurun. Mereka tetap menguasai permainan sehingga tim tamu kesulitan mengembangkan permainan.
Hanya saja, Atalanta masih menunggu hingga menjelang akhir pertandingan untuk memperbesar keunggulan. Zappacosta memang sempat membobol gawang Sturm Graz, namun gol itu dianulir karena Zappacosta dalam posisi offside.
BACA JUGA:
Di menit 90, mereka baru bisa menambah gol saat Lookman menaklukkan kiper Kjell Scherpen. Sundulan dia mengubah skor menjadi 4-0.
Tak berhenti di situ, pemain pengganti Marco Brescianini mengunci kemenangan di injury time. Gol yang tercipta di menit 90+4 saat menyambut assist Lookman itu membawa Atalanta unggul 5-0. Skor itu bertahan hingga laga usai.