Bagikan:

JAKARTA - Muhammad Kafiatur Rizky menjadi bahan perbincangan seiring penampilannya bersama Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024.

Dia menjadi raja assist tim dengan koleksi empat buah sepanjang tiga laga Grup A.

Meski turun dari bangku cadangan di dua laga awal, Kafiatur ternyata bisa menjadi senjata rahasia Garuda Muda.

Biasanya, dia mengancam ketika mengambil tendangan pojok. Dengan kaki kiri, sepakannya akurat yang tertuju kepada dua bek tengah, Iqbal Gwijangge atau Kadek Arel.

Tak heran, tiga dari empat assist-nya berasal dari tendangan sudut. Dua assist pembuka lahir ketika Indonesia U-19 minheap Kamboja U-19 di laga kedua grup.

Garuda Muda kesulitan mencetak gol hingga memasuki menit ke-80. Namun, sepak pojok Kafiatur mengubah pertandingan.

Melalui skema itu, Kafiatur memberi assist kepada Kadek Arel dan Iqbal Gwijangge untuk memenangi laga 2-0.

Tampil sebagai pemain penting di dua laga dari bangku cadangan membuat Indra Sjafri mulai memercayai Kafiatur. Dia lantas mendapat kesempatan menjadi starter di laga terakhir grup kontrak Timor Leste U-19.

Pada laga itulah dua assist berikutnya tercipta. Assist pertama datang dari skema open play.

Dia mengirim direct pass lambung ke kotak penalti yang langsung disambut sontekan Jens Raven.

Kafiatur tak berhenti berkontribusi. Tendangan sudutnya kembali menjadi assist setelah dikonversi Kadek Arel menjadi gol lewat sundulan.

Bahkan, di partai itu Kafiatur keluar sebagai Man of the Match. Selain dua assist, gelandang 18 tahun itu juga mencetak satu gol indah.

Gol terakhir dalam kemenangan 6-2 itu dicetak dengan canon ball dari luar kotak penalti.

"Alhamdulillah, bisa dapat Man Of The Match. Saya masih dikasih kepercayaan oleh pelatih untuk bermain di kejuaraan ini," kata Kafiatur.

Kafiatur pun enggan jemawa ketika dirinya mencuri perhatian dengan grafik mengesankan.

"Ya, semoga saya ke depannya bisa lebih konsisten dan tetap kerja keras serta kami lebih kompak lagi. Semoga kami ke depannya bisa lebih fokus lagi," ujarnya.

Kafiatur menjadi senjata rahasia Indonesia di Piala AFF U-19 2024. Dia mampu menjawab kepercayaan ketika tampil sebagai starter serta sanggup menjadi pembeda dengan memecah kebuntuan saat turun dari bangku cadangan.

Artibut akurasi operan menjadi hal yang dikedepankan pemain kelahiran Tangerang Selatan ini.

Keberadaannya di lini kedua Garuda Muda membuat tim solid dalam membangun serangan.

Bakat Sepak Bola dari sang Ayah

Siapa sangka Kafiatur Rizky mengalir darah sepak bola dari sang ayah, Firmansyah, yang pernah membela Persija dan Persikota Tangerang.

Karier sepak bolanya dimulai ketika bergabung sekolah sepak bola milik legenda Timnas Indonesia, Firman Utina, yaitu Bina Setra pada 2016.

Tim muda Borneo FC kemudian tertarik merekrutnya setelah setahun di Bina Setra. Kafiatur turut bermain untuk Borneo FC U-16 di Elite Pro Academy.

Sekitar tujuh tahun menimba ilmu di tim asal Samarinda itu, Kafiatur kemudian hijrah ke tanah kelahirannya sebagai pemain pinjaman.

Dia bergabung Dewa United Banten pada 2023. Namun, lantaran menit bermainnya kurang, Kafiatur memutuskan kembali ke Borneo FC pada Juni 2024.

Bergeser ke level tim nasional, Kafiatur sempat menjajal seleksi Indonesia U-15 pda 2021. Sejak saat itu, dia selalu ikut pemusatan latihan Indonesia U-15, U-16, dan U-17.

Debut bersama Garuda Muda akhirnya dicicipi Kaifatur pada Piala AFF U-16 2022. Di bawah asuhan Bima Sakti, sang gelandang punya kontribusi menonjol untuk membawa Indonesia U-16 juara.

Sayang, dia tak mendapat kesempatan membela Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023. Kafiatur kalah bersaing dengan pemain keturunan Ji Da Bin di lini tengah.

Namun, saat ini kesempatan mengharumkan Merah-Putih kembali datang. Kebalikannya dari tahun lalu, performa Ji Da Bin yang merosot membuat Kafiatur mendapat tempat.

Puncaknya, dia membuat pelatih Indra Sjafri kepincut saat tampil di Maurice Revello Tournament 2024 atau Toulon Cup pada Maret 2024.

Ujungnya, Kafiatur pun masuk skuad Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024. Kini, dia siap menjadi pembeda lagi dengan target membawa Indonesia U-19 juara turnamen bernama lain ASEAN Championship U-19 itu.