Bagikan:

JAKARTA - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyoroti medali perak yang diamankan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia di Kejuaraan Dunia Badminton 2023 yang digelar Agustus lalu. 

Dalam turnamen paling bergengsi itu, Apriyani/Fadia menuntaskan laga dengan gelar runner up. Hasil itu mereka dapat setelah kalah dari unggulan pertama asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan 16-21, 12-21 di Royal Arena, Copenhagen, Denmark.

Meski menjadi runner up dan membawa pulang medali perak, bagi BWF medali yang dibawa Apriyani/Fadia adalah yang pertama bagi Indonesia sejak terakhir kali diraih pada 1995 oleh Lili Tampi/Finarsih.

Catatan Apriyani/Fadia itu kemudian sekaligus menjadi perolehan yang ketiga bagi Indonesia setelah pertama kali diraih oleh Verawaty Fadjri/Imelda Wiguna di tahun 1980.

“Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti memberikan sedikit hiburan bagi Indonesia dengan menjadi runner up ganda putri. Ini adalah medali perak pertama bagi Indonesia sejak 1995 dan medali perak ketiga sepanjang sejarah,” tulis BWF di situs resmi mereka yang dikutip pada Minggu, 31 Desember.

Pada turnamen edisi ke-28 itu, Apriyani/Fadia memang menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mendapatkan medali. Pasangan peringkat tujuh dunia itu menyabet perak di Kejuaraan Dunia Badminton 2023.

Meraih medali perak jadi pencapaian tertinggi ganda putri Indonesia di Kejuaraan Dunia Badminton. Sejauh ini belum ada ganda putri Indonesia yang bisa menjadi juara Kejuaraan Dunia.