Bagikan:

YOGYAKARTA - Maruarar Sirait ditunjuk oleh Ketum PSSI Erick Thohir untuk menjadi Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Sepak Bola. Maruarar Sirati bukan orang baru dalam dunia olahraga di dalam negeri, sebab dirinya sering membuat gerakan kepemudaan dan olahraga. Publik pun penasaran dengan latar belakang dan profil Maruarar Sirait.

Erick Thohir terus terus berfokus untuk memperbaiki dan mengembangkan sepak bola Indonesia lebih maju. Salah satunya dengan membentuk Satgas Anti-Mafia Bola untuk memberantas tindak korupsi maupun pengaturan skor di dunia sepak bola tanah air. Erick pun memilih maruarar Sirait sebagai Ketua Satgas Anti-Mafia Bola. 

"Tadi pagi saya dipanggil Pak Presiden, selain melaporkan kesiapan Piala Dunia U-17 dan rencana peletakan batu pertama pusat latihan nasional PSSI di IKN, secara khusus saya diperintahkan untuk memberi perhatian serius soal praktik pengaturan pertandingan dan mafia sepak bola," ucap Erick Thohir dalam konferensi pers.

Selain Maruarar Sirait, Tim Satgas Anti-Mafia Sepak Bola juga bakal melibatkan beberapa tokoh seperti Najwa Shihab, Akmal Marhali, dan Ardan Adiperdana sebagai anggotanya. Lantas seperti apa profil Maruarar Sirait dan sepak terjangnya?

Profil Maruarar Sirait

Maruarar Sirait lahir di Medan, pada 23 Desember 1969. Meski lahir di Sumatera Utara, Maruarar Sirait menjalani masa kecil di Jakarta, mengenyam pendidikan di SD PKSD VI Jakarta. Kemudian dia melanjutkan sekolah di SMP Ora et Labora dan SMA Negeri 47 Jakarta. 

Setelah lulus dari SMA, Maruarar Sirait melanjutkan studi di FISIP Universitas Parahyangan. Di masa menjalani kuliah, Maruarar menjadi mahasiswa yang aktif berorganisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia. Selain itu, dirinya juga masuk dalam anggota Resimen Mahasiswa Unpar. Maruarar juga memegang jabatan sebagai manajer Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa (KKBM) Unpar.

Sepak Terjang Maruarar Sirait di Dunia Politik 

Dari berbagai kegiatan yang dijalani sebagai aktivis, Maruarar Sirait tertarik untuk masuk ke dunia politik. Pada tahun 1999, Maruarar resmi bergabung dengan PDI Perjuangan mengikuti jejak ayahnya yaitu Sabam Sirait.

Maruarar Sirait menjadi anggota partai yang kerap menciptakan gagasan-gagasan kritis. Pada saat Pemilu 2024, Maruarar mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dan berhasil terpilih. 

Maruarar Sirait dipercaya menjadi salah satu anggota Komisi XI yang fokus di bidang Keuangan, Perencanaan Pembangunan, dan Perbankan DPR RI untuk masa jabatan 2004-2009. Ia terpilih kembali sebagai anggota DPR untuk periode 2009-2014 serta 2014-2019. 

Dikenal sebagai politikus lama di partai merah, Maruarar Sirait juga pernah dipercaya untuk menjadi Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat dan Ketua DPP PDI Perjuangan di Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga untuk periode 2005-2010 dan 2010-2015. 

Saat duduk di Senayan, Maruarar Sirait menjadi sosok yang cukup vokal. Pada tahun 2010, dirinya bahkan mendapat penghargaan dari Charta Politika sebagai tokoh paling banyak membuat pernyataan di media massa. 

Kontribusi Maruarar Sirait di Dunia Olahraga

Setelah tidak lagi menduduki kursi legislatif, Maruarar masih terus aktif menginisiasi gerakan-gerakan sosial. Maruarar memang sudah lama terlibat dan melakukan gerakan di bidang keolahragaan. Pada tahun 2008, Maruarar sebagai Ketua DPP menggelar event-event olahraga salah satunya Kejuaraan Nasional Futsal Megawati Cup di Surabaya. 

Maruarar juga pernah mendirikan sekolah sepak bola (SSB) TMP yang dibuka untuk umum dan bersifat gratis. Maruarar juga pernah dipercaya menjadi Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden Tahun 2015. Bahkan dirinya menjadi SC Piala Presiden selama tiga kali gelaran berikutnya, yaitu pada 2017, 2018, dan 2019. 

Demikianlah ulasan profil Maruarar Sirait sebagai ketua Satgas Anti-Mafia Sepak Bola. Sebagai ketua Satgas, dirinya diharapkan bisa mengawal maupun mengiringi sepak bola Indonesia bisa lebih maju. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.