Mantan Exco PSSI: Keputusan Menpora Nyalon Waketum Tak Elok, Kalau Mundur dari Menteri akan Lebih Baik
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. (Foto: Kemenpora)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan anggota Komite Eksekutif PSSI, Toni Apriliani, menilai keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum sungguh tidak elok.

Nama Amali muncul dalam daftar bakal calon wakil ketua umum yang diumumkan oleh Komite Pemilihan (KP) pada Senin, 16 Januari. Ia akan bersaing dengan 20 nama lain yang ikut mendaftar.

Sebenarnya sah-sah saja Menpora maju karena memiliki rekam jejak (track record) di dunia olahraga. Namun, sebagai Menpora yang merupakan pembina olahraga semua cabang, Zainudin seharusnya tidak terjun ke satu federasi.

"Khusus calon Waketum, Menpora, sangat tidak elok menurut saya. Dia itu adalah bapaknya federasi olahraga, baik profesional maupun amatir. Semua berinduk ke sana," kata Tony saat dihubungi oleh VOI, Jumat.

Tony mengatakan, mungkin tujuan Amali baik demi perbaikan sepak bola nasional. Akan tetapi, posisinya saat ini adalah seorang menteri sehingga agak mengejutkan ia memutuskan maju sebagai wakil ketua umum.

"Beliau mau di posisi wakil pula. Ini menjadi tidak etis. Itu di satu sisi. Di sisi lain federasi lain bisa iri. Namun, bukan berarti tidak boleh. Dia punya track record dan jam terbang. Kalau dia mengundurkan diri dari menteri itu akan lebih baik," katanya.

Saat ini KP masih melakukan proses verifikasi nama-nama pendaftar calon ketua umum, calon wakil ketua umum, dan jajaran komite eksekutif. Calon sementara, akan muncul usai proses tersebut.

Jika ada pendaftar yang dinyatakan gagal di proses verifikasi maka akan diberikan kesempatan mengajukan banding dari 1-3 Februari. Banding ini nanti akan difasilitasi oleh Komite Banding Pemilihan (KBP).

Setelah semua proses selesai, KP akan mengumumkan senarai calon tetap pada 6 Februari nanti, menyusul Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan ketua, wakil ketua, dan komite eksekutif sepuluh hari kemudian.