Bagikan:

JAKARTA - Duo pop-folk Daun Jatuh memperkenalkan rilisan terbaru berupa reinterpretasi lagu hits Alexa yang dirilis tahun 2008, “Dewi”. Single ini merupakan bagian dari upaya Warner Music Indonesia untuk menghadirkan kembali katalog-katalog lama mereka lewat versi berbeda dari para musisi-musisi muda.

Lagu “Dewi” dan Daun Jatuh adalah kombinasi yang sempurna, untuk memperkenalkan bagaimana industri musik Indonesia punya karya yang pernah begitu dicintai penggemar. Apa yang pernah terjadi di masa lalu itu, ingin dihadirkan kembali kepada generasi muda saat ini.

“Dewi” versi Daun Jatuh memilih pendekatan yang lebih tenang dan personal. El (vokal) dan Timothy (gitar) mengatakan, versi terbaru dibawakan dalam nuansa yang lebih melankolis dan intim, namun tetap memberikan twist.

“Buat kami, ‘Dewi’ bukan cuma lagu lama yang dibawakan ulang, lagu ini jadi ruang untuk menyampaikan hal-hal yang dulu nggak sempat diucap, cinta yang tertinggal, dan kenangan yang tak bisa diulang,” kata El melalui siaran pers yang diterima VOI, Jumat, 9 Mei.

“Lagu ini juga punya kedekatan pribadi dengan saya, terutama karena mengingatkan pada sosok Oma yang banyak memberi pengaruh dalam hidup,” lanjut sang vokalis.

Adapun, “Dewi” versi Daun Jatuh dihadirkan sebagai bentuk sederhana dari banyak hal yang tidak selalu bisa dijelaskan dengan kata-kata – tentang kehilangan, kedekatan, dan bentuk rasa yang tidak selalu bisa ditunjukkan langsung.

“Agar lagu ini bisa menjadi ruang aman bagi siapapun yang pernah merasa kehilangan, rindu, atau menyimpan kata-kata yang tak sempat terucap. Dan Dewi adalah bentuk pengingat, bahwa tidak semua hal bisa disampaikan dengan kata-kata. Tapi musik bisa membantu menjembatani perasaan itu,” ujar El.

Proses produksinya memakan waktu sekitar tiga minggu, mulai dari aransemen ulang hingga sesi rekaman yang cukup emosional. Lagu yang ditulis Satrio (gitaris Alexa) ini diproduseri ulang oleh Mikha Angelo, Yosua Gian, Geddi Jaddi Membummi, dan Nathania Alexandra.

Sesi rekaman, kata El, sempat dihentikan beberapa kali karena suasana hati yang terbawa. Tapi di balik itu, prosesnya juga menghadirkan sisi ringan – seperti momen saling mengomentari aransemen awal yang terlalu ceria, sebelum akhirnya diputuskan untuk dibawa ke arah yang lebih dalam dan sesuai karakter Daun Jatuh.

El dan Timothy juga sepakat, keberhasilan Alexa yang menyentuh hati banyak pendengar dengan “Dewi” saat itu, jadi tantangan utama yang dihadapi.

“Membawakan ulang lagu legendaris bukanlah hal yang mudah bagi kami. Tantangan terbesarnya bukan hanya pada bagaimana membawakan ulang secara musik, tapi juga bagaimana tetap menjaga ruh dan kejujuran emosinya,” ucap Timothy. “Kami ingin menghidupkannya kembali untuk generasi hari ini – dengan luka, cinta, dan kenangan yang mungkin berbeda, tapi sama dalamnya.”

Sebagai informasi, “Dewi” versi Daun Jatuh sudah dapat dinikmati di seluruh platform musik digital. Selain itu, visualizer resmi juga dapat disaksikan di kanal YouTube Daun Jatuh.