Bagikan:

JAKARTA - Bahasa Ibu Records kembali memperkenalkan grup musik dengan narasi kelokalan, Candei, yang berasal dari Sumatera Selatan. Grup ini beranggotakan Fram Prasetyo (vokal, gitar), Putra Kusuma (gitar), Fajrin Ramadani (akordeon), Triwibowo S. P. (suling), dan Syahlan Loebis (perkusi).

Menjelang pergantian tahun, Candei meluncurkan extended play (EP) atau album mini self-titled pertamanya. Album ini berisikan lima lagu, termasuk “Titah Raje” yang sudah diluncurkan lebih dulu pada September 2023.

Dalam lima track yang dihadirkan, yakni “Ghimbe”, “Sendari”, “Titah Raje”, “Cerite Baghe”, dan “Tikate Tuwe”, Candei dengan konsisten menghadirkan warna lokal, dengan menggunakan bahasa Melayu Besemah untuk liriknya.

Fram yang menulis lirik untuk lima lagu di atas mengatakan, bahasa Besemah merupakan bahasa dari suku Melayu Besemah yang mendiami beberapa wilayah di Sumatera Selatan.

“Awalnya ingin menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi rekan-rekan mendorong saya untuk mengangkat bahasa daerah sebagai identitas. Bahasa Besemah adalah bahasa asli saya,” kata Fram, melalui siaran pers yang diterima VOI, Jumat, 13 Desember.

Formula musik Candei diinspirasi oleh Batanghari Sembilan, berisi petikan gitar tunggal dengan tradisi bertuturnya. Tradisi ini juga dikenal sebagai rejung atau merejung, yang mana memberikan warna khas dalam setiap karya mereka.

“Bedanya dengan umumnya rejung adalah secara tema. Lagu-lagu Candei lebih personal dan kontemporer, respons pribadi saya yang resah akan politik atau kehidupan adat di desa,” ujar sang vokalis.

EP debut ini menjadi awal bagi Candei untuk memperkenalkan identitasnya sebagai grup musik yang mengusung narasi lokal di kancah yang lebih luas.

EP debut ini tersedia dalam format digital dan rilisan fisik berupa compact disc (CD) serta vinyl, yang bisa didapatkan di www.bahasaiburecords.id atau di seluruh jaringan toko musik (at)demajors di Indonesia.

Sebagai informasi, Bahasa Ibu Records merupakan label musik yang mendukung musisi atau grup musik Indonesia yang membawa narasi kelokalan Nusantara dalam karya musiknya. Salah satu nama yang bekerja sama dengan label ini adalah Lorjhu, grup musik yang membawa narasi lokal dari Madura.