Bagikan:

JAKARTA - The Changcuters dibentuk di Bandung pada tahun 2004 dengan personel awal Tria (vokal), Qibil (gitar), Alda (gitar), Dipa (bass), Erick (drum).

Sampai saat ini, The Changcuters masih mempertahankan personel awalnya. Melalui sukses besar, suka dan duka, bisa dibilang hampir tidak pernah terdengar konflik besar antar personel.

Dipa menyebut kunci yang membuat The Changcuters bisa mempertahankan formasi awal adalah komunikasi yang tepat. Semakin bertambahnya umur, para pesonel juga memilih untuk meredam ego masing-masing.

“Ya itu, komunikasi yang baik di antara kita, apalagi kita udah mulai menginjak bapak-bapak. Jadi udah seharusnya ego dan emosi semakin teredam. Komunikasi penting, tetap harus dijaga,” kata Dipa di Gatot Subroto, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Komunikasi yang tepat menjadi kunci menghadapi perbedaan pandangan antar personel. Tria setuju dengan apa yang dinyatakan Dipa.

“Intinya itu. Biasanya permasalahan dari setiap tim itu seperti perbedaan visi dan prioritas. Yang kayak gitu harus dikomunikasikan,” ucap Tria.

“Pertama harus komit dulu di antara anggotanya, kita harus saling mengerti masalah itu. Ibaratnya bapak-bapak itu kan udah menuju ke arah yang lebih bijaksana ya. Kita itu harus udah punya kebijaksanaan, harus bisa meredam diri,” lanjutnya.

Satu hal lain yang juga penting untuk dijaga, The Changcuters sebisa mungkin tidak meributkan permasalahan kecil. Mereka sadar perbedaan pendapat para personel pada dasarnya juga untuk kesuksesan band.

“Mulai ke sini pun kami jarang meributkan hal-hal kecil, nggak pernah lagi merasa kalah opini atau kalah dalam berpendapat. Karena tujuannya sama aja, ujung-ujungnya juga kepengin The Changcuters sukses. Jadi, ngapain mesti diributin,” tandas Tria.