JAKARTA - Melanjutkan tiga single yang sudah dirilis tahun ini, unit rock alternatif asal Bogor, Hadson, hadir dengan album penuh perdana yang diberi tajuk Animal Matters.
Adapun, proses penggarapan Animal Matters sudah dimulai sejak empat tahun lalu. Sejak awal terbentuk, Rizky Djaling (vokal, gitar), Reza Septianto (gitar), Rega Zulkarnain (drum), dan Fitra Qodri (bass) sudah mengumpulkan materi dan mengeksekusinya satu per satu.
Proses penggarapan album ini bukan tanpa hambatan. Ada perbedaan pendapat antarpersonel. Namun, hal tersebut justru membuat mereka semakin bersinergi.
"Tapi setelah melalui proses menyatukan visi misi, Alhamdulillah kami mampu melewati fase tersebut (perbedaan pendapat),” kata Fitra Qodri dalam keterangannya, Jumat, 13 Oktober.
“Kesulitan kami dalam membangun sebuah band baru itu adalah mencari orang-orang yang mendukung band kami, dan yang mampu bersinergi dengan kami," sambungnya.
Lirik dari lagu-lagu yang dihadirkan jadi salah satu senjata andalan dalam album ini. Ingar-bingar nuansa musik rock alternatif era 1990an tetap ciamik untuk dinikmati dengan lirik yang dibuat.
"Referensi musik kami berbeda-beda. Kami terinspirasi Radiohead, Foo Fighters, The Rasmus, Soundgarden, Nirvana, Vamp, Incubus, dan Silverchair. Benang merahnya adalah lagu-lagu yang menemani kami di tahun 90an, pada saat era rock alternatif bergentayangan di MTV," tutur Reza Septianto.
Lirik dari lagu-lagu dalam Animal Matters berisi pesan tentang bagaimana Hadson melihat sisi kehidupan orang lain. Mereka menyampaikan pesan sopan santun dalam berkehidupan, sikap struggle dalam menerjang cobaan hidup, dan pantang menyerah.
Dari apa yang dilalui empat tahun terakhir, para personel Hadson mengaku dapat pelajaran berharga tentang bagaimana memahami segala bentuk proses pemilihan lagu, belajar tentang menahan dan menekan ego, serta saling memahami satu sama lain.
"Bahkan bukan hanya dengerin, orang mesti baca liriknya, karena kita semua sedang menghadapi masalah yang gawat dengan manner. Bejat bahkan! Suatu negara bisa maju, utamanya karena manner. Dan musik adalah salah satu corong yang dapat memberi impact ke kecerdasan manusia," ujar Rizky Djaling.
Hadson meyakini pendengar musik di Tanah Air wajib mendengarkan album Animal Matters. Bukan hanya nostalgia dengan lagu di era 90-2000an, tapi juga mereka yang menghadapi tekanan hidup.
BACA JUGA:
"Siapa pun manusia dapat mendengarkan musik kami, apalagi orang-orang yang lagi menghadapi momen depresi dalam hidup, itu bakal relate dengan musik kami yang kami bawakan dengan penuh semangat. Dan untuk orang-orang yang merindukan lagu di era 90-2000an," tandas Rega Zulkarnain.
Animal Matters tersedia di Spotify, Apple Music, serta berbagai digital streaming platform (DSP) lainnya mulai 13 Oktober. Album ini juga menampilkan kolaborasi Hadson dengan musisi Bogor lainnya, Fianny Agatha, dalam lagu Foolish Flowers.
Selain itu, Animal Matters juga dijual dalam format CD dan kaset. Rencananya, mereka akan segera menggelar tur untuk mempromosikan album ini.