Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, empat tahun yang lalu, 12 April 2020, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan penjagaan dan pengawasan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) tetap dilakukan di tengah pandemi COVID-19. Ia bahkan ikut menamakan anak jerapah baru lahir: Julang.

Sebelumnya, virus dari Wuhan telah menggemparkan dunia. Banyak pula di antara kebun binatang yang ditutup terbengkalai. Perhatian pemerintah juga kurang. Anies pun tak ingin Ragunan terbengkalai.

Pandemi COVID-19 tengah mengancam dunia. Semua sektor terkena dampaknya. Bahkan, kebun binatang di berbagai belahan dunia mulai terkena imbas pandemi. Kebun binatang yang dulunya ramai, mulai ditinggalkan.

Ambil contoh kebun binatang Neumünster (Jerman) dan kebun binatang Sriracha (Thailand). Kebijakan penutupan yang dilakukan pemerintah jadi musabab. Opsi itu dilakukan supaya orang-orang tak menumpuk di kebun binatang dan membuat klaster penularan virus dari Wuhan yang baru.

Imbasnya ke mana-mana. Hewan-hewan yang ada di kebun binatang jadi tak terurus. Petugas penjaga kebun binatang pun banyak dikurangi. Kondisi itu membuat perhatian ke hewan jadi kurang. Hewan jadi cepat stres dan sakit.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan penjagaan dan pengawasan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) tetap dilakukan di tengah pandemi COVID-19, 12 April 2020. (Facebook Anies Baswedan)

Kebijakan penutupan sementara kebun binatang juga menjalar ke Indonesia. Anies Baswedan jadi otaknya. Gubernur DKI Jakarta itu melakukan penutupan sebagai bentuk komitmen melawan penyebaran virus Korona pada 14 Maret 2020.

Keputusan penutupan memang terpaksa diambil. Korban pandemi di Jakarta bejibun. Suatu hal yang membuat kebijakan itu didukung banyak pihak. Penutupan itu juga diikuti dengan penutupan destinasi wisata DKI Jakarta lainnya.

Anies menutup museum-museum. Ia juga menutup Monas. Kegiatan car free day ikut dilarang. Ia berharap langkahnya dapat membawakan hasil signifikan. Tiada lagi jatuh korban gara-gara tertular virus Korona.

"Semua destinasi liburan dan tempat wisata ditutup dua minggu ke depan. Ancol tutup, Ragunan tutup, Monas tutup museum yang dipegang oleh Pemprov tutup. Tujuannya meminimalkan kegiatan warga di ruang yang penuh dengan warga," kata Anies sebagaimana dikutip laman detik.com, 13 Maret 2020.

Anies tak cuma sekedar melakukan penutupan. Ia juga menjamin supaya pekerja kebun binatang tetap bekerja maksimal. Tiada pengurangan petugas. Anies pun ikut memastikan supaya hewan yang ada di kebun binatang tak stres.

Anies meninjau langsung Ragunan untuk membuktikan klaimnya pada 12 April 2020. Anies memperlihatkan jika hewan tak stres dan sakit. Ia juga menegaskan pekerja kebun binatang tetap melakukan kerjanya maksimal.

Petugas Ragunan pun memberikan apresiasi kepada Anies. Anies diminta untuk memberikan nama kepada anak jerapah yang baru lahir. Anies langsung saja memberikan nama Julang. Nama itu diberikan supaya jerapah itu tumbuh menjulang lebih tinggi.

“Pagi tadi menyempatkan inspeksi ke TMR untuk memastikan perawatan seluruh satwa dan fasilitas di sana. Jajaran TMR, termasuk dokter hewan, kurator, sampai petugas keamanan dan kebersihan terus bekerja bergantian memastikan satwa sehat dan fasilitas terawat. Ada penjelasan menarik dari mereka. Katanya, satwa-satwa ini terlihat rileks, tenang dan tidak stres. Biasanya, karena banyak pengunjung, sebagian binatang itu merasa gelisah.”

“Di kunjungan pagi ini, berkesempatan juga menuntaskan janji yang sempat tertunda, yaitu memberi nama anak jerapah yang baru lahir 2,5 bulan lalu. Anak jerapah jantan ini saya beri nama Julang, disertai harapan dia akan tumbuh menjulang lebih tinggi dari induknya. Mari taati PSBB agar kita semua bisa melewati masa wabah ini dan segera bertemu dengan Julang dan satwa lainnya di Taman Margasatwa Ragunan,” ujar Anies Baswedan dalam unggahannya di Facebook, 12 April 2020.