JAKARTA – Memori hari ini, tiga tahun yang lalu, 10 Maret 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Pelantikan itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah Jokowi membangun IKN.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menganggap Jakarta sudah terlalu bermasalah jadi Ibu Kota Indonesia. Permasalahannya bejibun. Banjir, macet, polusi, dan tata ruang yang amburadul. Opsi pindah ibu kota ke Kalimantan jadi pilihan.
Popularitas Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia memang kesohor. Banyak peristiwa bersejarah bangsa Indonesia terjadi di Jakarta, dari Sumpah Pemuda hingga Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Belakangan Jakarta kian dirasa sumpek.
Penduduknya yang banyak buat segala problema muncul ke permukaan: macet, banjir, polusi, hingga tata ruang yang amburadul. Pemerintah Indonesia jadi punya ruang gerak terbatas. Pun menambah bangunan sudah tak bisa dilagi dilakukan.
Jokowi menegaskan bahwa banyak negara di dunia memiliki persoalan yang sama dengan Indonesia. Negara-negara yang ada mulai mengantisipasi perkembangan negaranya jadi besar. Ambil contoh Malaysia hingga Brasil.
BACA JUGA:
Presiden Jokowi pun ambil sikap. Ia mencoba menggelorakan pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa. Jokowi pun memantapkan pilihan memilih Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur sebagai lokasi yang baru.
Suatu tempat yang notabene memiliki ruang luas untuk menciptakan ibu kota yang modern dan futuristik. Pemerintah pun sepakat menyebut kota Itu sebagai IKN. Jokowi pun memohon doa restu kepada seluruh rakyat Indonesia supaya pembangunan IKN bisa berjalan lancar sedari 16 Agustus 2019.
"Pada kesempatan yang bersejarah ini. Dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan.”
"Ibu kota baru dirancang bukan hanya sebagai simbol identitas, tetapi representasi kemajuan bangsa, dengan mengusung konsep modern, smart, and green city, memakai energi baru dan terbarukan, tidak bergantung kepada energi fosil," ujar Jokowi dalam pidato kenegaraannya di Gedung Parlemen sebagaimana dikutip Kompas.com, 16 Agustus 2019.
Perjalanan Jokowi membangun IKN terus berlanjut. Pemerintah terus memikirkan supaya pembangunan tetap berjalan. Sebagai bentuk keseriusan, Jokowi segera menentukan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN. Suatu sosok kepala daerah yang kedudukannya setingkat menteri.

Jokowi kemudian melantik Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN pada 10 Maret 2022. Pelantikan itu berlangsung di Istana Negara Jakarta. Bambang dan Dhony bukan orang baru dalam peta kemajuan Indonesia.
Bambang pernah jadi Wakil Menteri Perhubungan era 2010-2014. Sedangkan Dhony sendiri pernah menjabat sebagai Managing Director President Office Sinar Mas Land.
Keduanya diharapkan dapat membangun IKN sebagai kota yang mampu merefleksikan Indonesia di masa depan. Mereka berharap penugasan itu didukung penuh oleh segenap rakyat Indonesia. Tujuannya supaya pembangunan dapat berjalan lancar. Sebuah kota yang dibangun untuk semua.
“Jadi program-program yang ada tentu tidak hanya semata-mata membangun fisik sekali lagi. Kami juga ingin membangun kerekatan sosial, ingin membangun masyarakat yang dinamis, yang vibrant, sehingga sekali lagi ini akan menjadi kota untuk semua, city for all.”
“Kami mohon dukungan semua lapisan masyarakat untuk sama-sama kita membangun kota Nusantara ini. Tujuannya supaya IKN menjadi kota yang sekali lagi inklusif, hijau, cerdas, dan berkelanjutan,” ungkap bambang sebagaimana dikutip laman Menpan.go.id sehari setelahnya, 11 Maret 2022.