JAKARTA - Para ahli memprediksi bahwa dalam beberapa dekade ke depan, akan ada peningkatan jumlah pasien yang mengidap alzheimer dan demensia. Sementara para ahli sedang berusaha untuk menemukan pengobatan yang tepat, banyak sekali orang yang mempertanyakan cara sederhana dalam keseharian untuk mencegah atau menurunkan risiko penyakit tersebut. Jika ini juga menjadi pertanyaanmu, maka kini para ahli telah menjawabnya.
Dikutip dari Healthline, Rabu, 5 Mei, peneliti dari Rush University menemukan bahwa orang-orang dengan lanjut usia yang mengonsumsi makanan laut lebih banyak memiliki penurunan risiko kerusakan otak, terutama alzheimer.Tetapi hal yang serupa tak ditunjukkan oleh orang-orang yang mengonsumsi suplemen minyak ikan.
BACA JUGA:
Pola menu makan yang kaya akan buah, sayuran, minyak zaitun, dan ikan tampaknya mampu mengurangi risiko penyakit alzheimer. Lemak ikan dan minyak ikan juga telah dikaitkan dengan manfaat kognitif termasuk penurunan risiko kerusakan otak pada orang lanjut usia.
Para peneliti beralih pada Memory and Aging Project (MAP) yang juga melibatkan para pensiunan yang meninggal pada kisaran tahun 2004-2013 yang memiliki otopsi otak. Rata-rata para peserta tersebut meninggal pada usia 89,9 tahun dengan 67 persen adalah wanita.
Peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi makanan laut setidaknya satu kali atau lebih dalam seminggu memiliki kadar plak otak yang rendah. Mengonsumsi banyak makanan laut membantu orang dengan variasi genetik APOE, yang terkait dengan risiko alzheimer. Seperti yang dilansir melalui medicaldaily, para peneliti menyarankan untuk mengonsumsi makanan laut setidaknya satu kali atau lebih dalam seminggu.