JAKARTA - Kesadaran Nana Mirdad terhadap virus HPV (Human Papillomavirus) bermula dari sebuah keingintahuan sederhana. Awalnya, Nana hanya mengetahui sekilas tentang HPV erat kaitannya dengan kanker serviks. Namun semakin menggali informasi, Nana menyadari bahwa dampaknya jauh lebih luas.
Hal ini diungkapkan oleh Nana Mirdad dalam acara forum dialog kesehatan IVAXCON (Indonesian Vaccine Convention) 2025 yang diselenggarakan oleh MSD Indonesia.
"Virus HPV ini ternyata bisa menyerang siapa saja, bukan hanya perempuan, tapi juga laki-laki," ujar Nana Mirdad, saat ditemui InterContinental Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Sabtu, 26 April.
"Akhirnya aku belajar lebih lanjut, dan aku tahu bahwa HPV bisa dicegah dengan vaksinasi sedini mungkin," tambahnya.
Keterbukaan Nana dalam berbagi pengalamannya menjadi cermin, bagaimana edukasi yang benar tentang HPV bisa menciptakan perubahan besar.
"Aku pikir ini penting. Orang-orang harus tahu soal ini. Aku percaya aku bisa jadi bagian dari edukator HPV. Bisa menjembatani banyak orang yang ingin sehat dan melindungi keluarganya. Ini semua tentang menciptakan masyarakat dengan hidup lebih sehat," tegasnya.
Perjalanan Nana memahami HPV tidak mudah. Saat awal mencari informasi, ia justru merasa kebingungan. Tak ingin tersesat saat mencari informasi, kakak Naysila Mirdad ini akhirnya memilih langkah bijak dengan berkonsultasi langsung ke dokter.
"Aku senang banget bisa ngobrol soal HPV dengan dokter. Penjelasannya valid, jelas, dan mudah dipahami. Rasanya beda dibanding cuma baca dari internet. Aku makin yakin bahwa perlindungan terbaik itu berawal dari pengetahuan yang kuat," tambahnya.
Tak hanya Nana, sang suami Andrew White memahami HPV bukan sekadar mendukung istri, tetapi juga tentang melindungi seluruh keluarganya.
BACA JUGA:
"Virus HPV ini tak hanya menyerang perempuan, dan tak selalu berujung kanker serviks. Sebagai bapak dan suami, aku merasa punya tanggung jawab untuk melindungi keluarga dengan berbagai cara," jelas Andrew.
"Salah satunya dengan menjaga kesehatan dan mendidik anak-anak tentang pentingnya pencegahan, termasuk melalui vaksinasi HPV," lanjutnya.
Andrew mengaku diskusi soal HPV di keluarganya berawal dari dorongan Nana yang lebih dulu aktif mencari tahu.
"Nana lebih detail soal kesehatan. Kita searching bareng, ngobrol bareng. Aku juga kaget banget pas tahu ternyata HPV bisa menyebabkan berbagai jenis kanker lainnya juga," jelasnya.
Baik Nana maupun Andrew sepakat bahwa edukasi tentang HPV tidak boleh berhenti di lingkungan keluarga saja. Mereka ingin membagikan pengetahuan ini ke masyarakat luas.
"Aku berharap lewat cerita kita, orang-orang jadi lebih peduli. Minimal mau cari tahu dulu tentang HPV, vaksinasi, dan pencegahan penyakit ini. Semua orang berhak memiliki keluarga yang sehat." kata Andrew.