Bagikan:

YOGYAKARTA - Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk self healing atau penyembuhan diri. Selain dengan jalan-jalan atau liburan, healing juga dapat Anda lakukan dengan langkah sederhana seperti membaca buku. Saat ini sudah banyak tersedia buku-buku self healing dari berbagai penulis. 

Buku self healing sedang digemari banyak orang sebagai bacaan untuk mengenali dan memotivasi diri sendiri. Buku ini sangat digemari  bagi mereka yang sedang merasa terluka batinnya, insecure atau tidak percaya diri, kecemasan berlebihan, hingga depresi. 

Dengan membaca buku ini, Anda bisa berdamai dengan keadaan dan berusaha bangkit dari kegelisahan atau keresahan yang dihadapi. Lantas apa saja buku self healing yang related dengan permasalahan mental banyak orang dan recommended untuk dibaca?

Rekomendasi Buku Self Healing Best Seller

Sejak beberapa waktu belakangan, buku bertemakan self healing tengah laris keras. Tren membaca buku self healing ini menjadi hal positif yang meningkatkan kesadaran seseorang akan kesehatan mentalnya dan self improvement. 

Berikut ini beberapa buku self healing terbaik yang dapat membantu Anda berubah menjadi lebih positif dalam kehidupan:

1. I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki

Rekomendasi buku self-healing berikutnya adalah I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki karya Baek Se Hee. Buku ini sangat populer dan telah terjual ribuan eksemplar di berbagai platform e-commerce.

Dalam buku ini, penulis asal Korea Selatan tersebut berbagi kisah tentang pentingnya memberi perhatian pada kesehatan mental. Selain itu, buku ini juga berisi kumpulan esai yang mencakup pertanyaan, penilaian, saran, nasihat, dan refleksi diri yang mendorong pembaca untuk lebih mencintai diri mereka sendiri.

Buku ini mendapat respons positif dari pembaca di seluruh dunia karena berhasil menghadirkan tulisan yang terasa dekat dengan pengalaman banyak orang. Bahasa yang digunakan oleh Baek Se Hee membuat pembaca merasa dipahami, belajar menerima diri, dan mendapatkan motivasi untuk menjalani hidup dengan lebih baik.

2. What’s So Wrong About Your Self Healing

Setelah sukses dengan buku What’s So Wrong About Your Life, Ardhi Mohamad kembali merilis karya keduanya yang berjudul What’s So Wrong About Your Self Healing. Buku yang terbit pada tahun 2021 ini mengangkat tema self-healing sebagai fokus utamanya.

Dalam buku ini, Ardhi membahas hubungan kita dengan Tuhan, orang tua, serta kenangan masa kecil, sekaligus mengulas berbagai kekhawatiran yang sering muncul dalam diri. Perasaan seperti kehilangan harapan, kesepian, rasa insecure, kecemasan, kegagalan, hingga rasa bersalah adalah emosi yang pernah dirasakan oleh siapa saja.

Melalui kalimat-kalimat yang menenangkan, buku ini mengingatkan pembaca bahwa semua emosi tersebut adalah valid. Pesan utama dari buku ini adalah mengajak kita untuk menerima dan berdamai dengan diri sendiri.

3. Insecurity is My Middle Name

Alvi Syahrin dikenal sebagai penulis yang fokus pada tema self-improvement dan self-healing. Buku Insecurity is My Middle Name membahas berbagai hal yang kerap mengganggu pikiran generasi muda, terutama tentang rasa “insecure”.

Topik seperti standar kecantikan, kurangnya rasa percaya diri, ketakutan menghadapi kegagalan, merasa tidak berharga, hubungan dengan orang tua, hingga perasaan tertinggal dari teman sebaya sering menjadi penyebab munculnya rasa tidak aman pada diri.

Melalui buku terbarunya, Alvi Syahrin mengajak pembaca untuk “berdamai dengan rasa insecure”. Ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dipahami dan menarik, buku ini sangat cocok bagi kamu yang tengah mencari panduan untuk self-healing.

4. Reasons to Stay Alive

Buku self-healing ini ditulis oleh Matt Haig, terinspirasi dari pengalaman nyata dalam hidupnya. Pada usia 24 tahun, Matt Haig pernah berjuang melawan gangguan mental berupa Major Depressive Disorder dan Anxiety Disorder.

Menghadapi depresi berat di usia muda, penulis melalui buku ini membagikan pandangannya tentang bagaimana ia belajar menghargai hidup meski berada dalam kondisi yang sulit.

Dirilis pada tahun 2015, buku ini menjadi sahabat yang tepat untuk self-healing, membantu pembaca menemukan sudut pandang baru tentang hidup, bahkan di saat semuanya terasa tidak baik-baik saja.

5. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah

Buku self-healing karya penulis asal Korea Selatan, Geulbaewoo, ini merupakan edisi terjemahan dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Penerbit Haru. Selama masa pre-order, buku ini telah berhasil terjual lebih dari 8.500 eksemplar.

Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah ditujukan untuk kamu yang merasa lelah dan kehilangan semangat terhadap berbagai hal. Isi buku ini menghadirkan kalimat-kalimat yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan dapat memberikan sudut pandang baru yang positif tentang dirimu sendiri.

6. Merawat Luka Batin

Buku Merawat Luka Batin karya Dr. Jiemi Ardian membahas tentang bagaimana merawat luka emosional atau batin yang muncul akibat berbagai pengalaman traumatis dalam hidup.

Dirilis pada tahun 2022, buku ini memberikan penjelasan mendalam tentang berbagai jenis luka batin, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta strategi efektif untuk mengatasinya dan proses penyembuhannya.

Selain itu, buku ini dilengkapi dengan tips praktis dan contoh kasus nyata yang dapat membantu pembaca  untuk lebih memahami dan menangani luka batin yang dialami.

Demikianlah beberapa buku self healing terbaik yang cocok Anda jadikan bacaan ketika sedang merasa hopeless atau terpuruk. Baca juga alasan mengapa self healing itu penting dan apa saja manfaatnya.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.