Bagikan:

YOGYAKARTA – Kolesterol merupakan zat berlemak yang penting bagi kehidupan. Namun banyak orang menganggap kolesterol buruk, sebab bikin masalah bagi kesehatan kalau kadarnya terlalu tinggi dalam darah. Selain itu, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa kolesterol yang tinggi bertanggung jawab atas 2,6 juta kematian setiap tahunnya. Lewat prevalensi tersebut, maka tak heran jika banyak informasi yang salah terkait kolesterol. Untuk itu, jangan sampai punya anggapan keliru tentang kolesterol dan pahami penjelasan berikut ini.

1. Semua kolesterol buruk

Tidak benar jika semua kolesterol buruk. Pasalnya, kolesterol merupakan komponen vital membran sel. Selain karena peran strukturalnya dalam membran, kolesterol juga penting dalam produksi hormon steroid, vitamin D, dan asam empedu. Jadi meskipun kolesterol tinggi merupakan faktor risiko penyakit, tanpa kolesterol kita tidak akan dapat bertahan hidup.

“Kolesterol tidaklah buruk. Kolesterol hanyalah pengamat yang tidak bersalah yang tidak ditangani dengan baik dalam gaya hidup modern kita saat ini,” jelas ahli jantung bersertifikat dokter Robert Greenfield.

Tubuh manusia tidak dirancang untuk makan makanan berlebihan. Sebab ketika kolesterol berlebih, akan mengendap dalam tubuh dan tertimbun di pembuluh darah.

kesalahan memahami kolesterol yang selalu dianggap buruk untuk kesehatan
Ilustrasi kesalahan memahami kolesterol yang selalu dianggap buruk untuk kesehatan (Freepik/jcomp)

2. Berat badan ideal tidak mungkin memiliki kolesterol tinggi

Keseimbangan kadar kolesterol tergantung pada apa yang kita makan dan genetika, jelas dokter Greenfield. Selain itu, fungsi tiroid, obat-obatan, olahraga, dan tidur juga mempengaruhi. Jadi, faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol tinggi bukan hanya makanan. Meski berat badan ideal pun, seseorang berkemungkinan memiliki kolesterol tinggi karena banyak faktor.

3. Kolesterol tinggi akan dirasakan gejalanya

Ahli jantung dokter Edo Paz dilansir Medical News Today, MInggu, 12 Januari, dalam kebanyakan kasus kadar kolesterol tinggi, tidak merasakan gejala. Itulah sebabnya perlu rutin cek kadar kolesterol untuk mendeteksi jika kadarnya terlalu tinggi.

“Satu-satunya ‘gejala’ yang dapat dikaitkan dengan kolesterol adalah gejala lanjut, ketika penumpukan kolesterol yang berlebihan menyebabkan kerusakan dan penyumbatan jantung dan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, atau bahkan kematian mendadak,” kata Dr. Greenfield.

Di samping itu, ahli jantung noninvasif dokter Alexandra Lajoie menegaskan bahwa kolesterol tinggi menyebabkan penumpukan plak pada arteri. Ini menjadi sangat parah sehingga terjadi stroke atau serangan jantung.

kesalahan memahami kolesterol yang selalu dianggap buruk untuk kesehatan
Ilustrasi kesalahan memahami kolesterol yang selalu dianggap buruk untuk kesehatan (Freepik/pressfoto)

4. Kadar kolesterol tinggi saat makan banyak makanan tinggi kolesterol

Pemahaman ini, cukup rumit penjelasannya. Menurut Lajoie, kolesterol yang dikonsumsi seseorang tidak selalu berkorelasi langsung dengan kadar kolesterol. Jelasnya lebih lanjut, mengkonsumsi gula dan karbohidrat sederhana, dapat mengakibatkan kadar kolesterol tinggi meski tidak banyak mengkonsumsi kolesterol.

Orang yang berolahraga, cenderung tidak mengalami peningkatan kolesterol akibat mengkonsumsi makanan mengandung kolesterol daripada yang tidak banyak bergerak.

5. Setiap orang memiliki target kadar kolesterol yang sama

Target kadar kolesterol, didasarkan pada bagaimana kesehatan seseorang. Jika seseorang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti serangan jantung dan stroke, risiko kadar kolesterol tinggi lebih besar.

 “Bagi kita yang tidak memiliki masalah kardiovaskular, kolesterol LDL (kolesterol ‘jahat’) harus kurang dari 100 miligram per desiliter (mg/dl). Namun, jika Anda memiliki penyakit jantung atau pembuluh darah — riwayat serangan jantung, stroke, atau penyakit pembuluh darah arteri lainnya — dan terutama jika Anda menderita diabetes, target kolesterol LDL harus kurang dari 70 mg/dl, jika tidak lebih rendah,” jelas Greenfield.

6. Pria perlu khawatir kadar kolesterol tinggi

Pemahaman ini, sebenarnya mitos. Pasalnya menurut CDC, selama tahun 2015-2018, prevalensi kolesterol total tinggi pada orang dewasa AS adalah 11,4 persen. Jika dipertimbangkan pria dan wanita, prevalensi total adalah 10,5 persen pada pria dan 12,1 persen pada wanita. Jelas Greenfield lebih lanjut, wanita setelah menopause, mulai mempercepat risiko penyakit jantung. Wanita juga tercatat setiap tahunnya lebih banyak mengalami serangan jantung daripada pria.

7. Pasrah saat kadar kolesterol tinggi

Saat kadar kolesterol tinggi, kita bisa mengupayakan untuk menurunkannya. Selain mengkonsumsi obat penurun kolesterol, bisa juga menjaga berat badan sehat, mengkonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, hindari merokok dan minum minuman alkohol.

Selain tujuh kesalahan dalam memahami kolesterol dalam tubuh di atas, penting juga rutin periksa kadar kolesterol. Ini karena kesehatan harus tetap dipantau meski usia masih muda. Lebih lanjut lagi terkait kadar kolesterol tinggi, kalau dibiarkan terlalu lama akan lebih besar berisiko mengalami penyakit kardiovaskular di kemudian hari.