Bagikan:

BELITUNG – Film Pengin Hijrah  menuntasan 23 hari produksinya di Belitung. Produksi diawali di negera Uzbekistkan selama 10 hari. Dilanjutkan syuting di Bogor selama 10 hari, sebelum mengakhiri rangkaian produksi film selama tiga hari di Belitung.

Film Pengin Hijrah dibintangi Steffi Zamora, Endy Arfian, Daffa Wardhana, Karina Suwandi, Nadzira Shafa, Sita Permatasari. Disutradarai Jastis Arimba, diproduseri oleh Rendy Gunawan dan Aris Muda, skenario ditulis oleh Benni Setiawan dan Endik Koeswoyo.

“Sangat menguras energi, namun sangat memuaskan untuk hasil pekerjaan yang dilakukan seluruh tim,” ungkap Jastis Arimba, sutradara film Pengin Hirjah di sela syuting akhir film Pengin Hijrah di Beltung, Selasa , 10 Desember.

Syuting selama 10 hari di Uzbekistan cukup menguras energi tim produksi. Musim dingin yang datang lebih awal menjadikan tantangan tersendiri syuting di luar ruangan. Dengan suhu harian rata-rata 5 derajat celcius dan bisa turun hingga minus satu derajat, menjadikan tantangan tersendiri. Beruntung lokasi-lokasi produksi di kota-kota seperti Tashken, Bukhara dan Samarkan sangat menawan dan mendukung visual yang ingin dicapai tim kreatif film Pengin Hijrah.

“Semoga saja spirit, semangat dari film ini yang bisa ditangkap oleh penonton. Bahwa perjuangan menjadi lebih baik itu penuh tantangan dan tak mudah,” jelas Rendy Gunawan, produser film Pengin Hijrah.

Film Pengin Hijrah bercerita tentang semangat anak muda yang diguncang berbagai masalah dalam hidup. Berhijrah menjadi pilihan. Namun berhijrah tanpa dilandasi niat dan tujuan yang jelas, hasilnya adalah Kesia-siaan. Atau malah menambah masalah baru.

Problem ini yang dihadapi tokoh Alina – diperankan Steffi Zamora. Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhori yang dimakamkan di Samarkan, menjadi motivasi tokoh utama film ini mengubah tujuan hijrahnya. Spirit dan semangat ini akan menjadi share experience yang ingin dibagikan kepada penonton film Pengin Hijrah.

see_also]

- https://voi.id/lifestyle/441717/dewi-perssik-pernah-diteror-oknum-pns-yang-paksa-melamar-hingga-pamer-alat-kelamin

- https://voi.id/lifestyle/441515/raffi-ahmad-rekomendasi-direct-train-rute-gambir-semarang-jadi-transportasi-saat-liburan-nataru

- https://voi.id/lifestyle/441592/sinopsis-drama-china-riverside-code-at-qingming-festival-adaptasi-novel-ye-wen-biao

- https://voi.id/lifestyle/441577/aaron-taylor-johnson-jadi-tokoh-sentral-dalam-trailer-perdana-28-years-later

- https://voi.id/lifestyle/440748/aneka-olahan-sayuran-yang-tidak-boleh-dimakan-penderita-stroke

[/see_also]

“Mudah-mudahan pesan ini bisa ditangkap secara jelas oleh penonton,” ungkap Rendy Gunawan. Avesina Soebli, eksekutif produser film PH juga menambahkan, keinginan berhijrah itu menjadi perubahan sikap dalam hidup untuk menjadi lebih baik, tidak sekadar gaya hidup, apalagi ikut-ikutan asal terlihat keren dan berbeda.  Tutup syuting film Pengin Hijrah sekaligus menandai awal dari rencana penayangan film di 2025.

“Kami ingin selesaikan rangkaian produksi hingga film ini siap tayang di 2025 nanti. Apa yang sudah dilakukan tim kreatif mendorong kami untuk berusaha maksimal mewujudkan film anak muda yang bisa dinikmati seluruh keluarga,” ungkap Rendy Gunawan.

Film Pengin Hijrah yang merupakan kerja sama antara Multi Buana Kreasind dan Sinemata Productions, masih menantikan proses kreatif lanjutan di meja pasca-produksi. Lagu-lagu original soundtrack (OST) juga sudah disiapkan.

“Mudah-mudahan film ini bisa memenuhi hasrat dan gairah penonton film Indonesia datang ke bioskop. Dramatik, menginspirasi, memotivasi dan sangat menghibur. Unsur ini yang kami tawarkan di film Pengin Hijrah,” jelas Rendy Gunawan.