Verlita Evelyn Sebut 3 Bulan Terakhir Carlo Saba sebagai Bonus dari Tuhan untuk Keluarga
Verlita Evelyn (kedua dari kiri) bersama keluarga dari Carlo Saba (FOTO: Ivan Two Putra/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Aktris Verlita Evelyn menjadi salah satu orang yang kehilangan dengan berpulangnya Carlo Saba ke Sang Pencipta. Menikah dengan Ivan Saba pada 2010 palu, Verlita merupakan adik ipar dari vokalis Kahitna itu.

Ditinggal orang tersayang tentunya menjadi kesedihan yang mendalam. Namun begitu, Verlita melihat momen-momen terakhirnya dengan Carlo Saba sebagai momen yang paling berkesan.

Sejak Carlo mengalami serangan jantung pada Januari lalu, Verlita mengaku sempat putus asa melihat kondisi kakak iparnya itu. Namun, sejak saat itu dirinya merasakan momen berkualitas bersama Carlo dan keluarga.

“Tiga bulan lalu kita hampir kehilangan Kak Carlo. Kita udah pasrah ngelihat kondisinya seperti itu. Tapi ternyata kan Tuhan ngasih bonus tiga bulan lagi buat kita. Dan bonus tiga bulan bener-benar waktu yang berkualitas buat kami semua,” ujar Verlita Evelyn saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan usai pemakaman Carlo Saba, Jumat, 21 April.

Bukan tanpa alasan, Verlita menyebut sebelumnya jarang bertemu secara fisik dengan almarhum. Dengan kesibukan Carlo sebagai vokalis Kahitna, komunikasi yang paling sering dilakukan hanyalah sebatas komunikasi via telepon.

Meski tahu kondisi Carlo selama tiga bulan terakhir tidak cukup baik, Verlita masih merasa waktu tersebut sebagai bonus yang diberikan Tuhan.

“Kami bisa meluangkan dan mengambiskan waktu yang benar-benar total. Jadi tiga bulan memang bonus. Terima kasih sekali untuk kesempatan itu,” kata Verlita.

Dengan tidak adanya Carlo, Verlita masih meyakini bahwa nilai-nilai dan kasih sayang Carlo Saba untuk keluarga selama ini akan tetap hadir dalam keluarga besarnya.

“Dari awal kita pasti merasa kehilangan banget karena kita sayang sama Carlo. Tapi yang jelas Carlo meninggalkan hidupnya sama kita. Dan spiritnya dia, nilai-nilainya dia, sayangnya dia akan terus hidup sama kita,” pungkas Verlita Evelyn.