Mengenal Krisis Eksistensi Diri dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi (Amina 1/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Kecemasan, stres, atau depresi bisa hadir dalam hidup setiap orang. Pada beberapa orang, kondisi ini bersifat jangka pendek dan tidak terlalu mengganggu kualitas hidup. Akan tetapi, pada beberapa orang lainnya, kondisi tersebut bisa menyebabkan keputusasaan yang mendalam dan memunculkan krisis eksistensi diri.

Melansir Hello Sehat, Rabu, 28 Desember, krisis eksistensial adalah kondisi yang mengacu pada perasaan tidak nyaman tentang makna, pilihan, dan kebebasan dalam hidup. Ada beberapa ahli yang juga menyebut kondisi ini dengan istilah kecemasan eksistensial.

Orang dengan kondisi ini mempertanyakan tujuan dari hidupnya dan apa arti dirinya hidup di dunia ini, dan gagal mendapatkan jawaban yang memuaskan sehingga memunculkan konflik dalam diri.

Kondisi ini akhirnya menyebabkan frustasi dan kehilangan rasa cuka cita. Kebanyakan menganggap bahwa hidup pada dasarnya tidak ada gunanya, keberadaan dirinya juga tidak berarti.

Biasanya sebelum diberikan medikasi untuk mengobati masalah krisis eksistensi diri, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan. VOI melansir PsychCentral, Rabu, 28 Desember memberikan beberapa cara mengatasinya.

Mulai dari hal kecil

Alih-alih berfokus pada pertanyaan yang luas dan tidak dapat dijawab, pertimbangkan untuk membongkar topik ini menjadi segmen yang lebih kecil. Menemukan jawaban atas pertanyaan kecil dapat menciptakan rasa puas. Ini dapat membantu Anda melihat bagaimana kehidupan memengaruhi dunia di sekitar setiap hari dan mengapa Anda berbeda dari individu lainnya. Misal, alih-alih bertanya apa tujuan hidup, fokuslah pada apa yang Anda lakukan dan capai hari ini dan apa yang Anda rasakan setelah mencapai hal yang diinginkan.

Bersyukur

Bagian dari hidup dengan ketakutan eksistensial adalah merasa seolah-olah tidak berguna. Bersyukur dapat menjadi pengingat yang bagus tentang bagaimana hal-hal kecil dalam hidup dapat berdampak positif. Anda mungkin tidak tahu atau memiliki jawaban untuk pertanyaan yang lebih besar dalam hidup, tetapi Anda tahu apa yang Anda syukuri.

Memelihara hubungan

Saat Anda merasa sendirian, terisolasi, atau seolah-olah tidak ada orang di sekitar yang peduli, akan lebih mudah untuk jatuh ke dalam ketakutan eksistensial. Fokus pada membangun dan memelihara hubungan yang sehat dapat menciptakan keinginan dan tujuan untuk melakukan sesuatu bagi orang yang Anda sayangi.

Berfokus pada diri sendiri

Berfokus pada hal-hal yang memberi Anda kegembiraan dan kepuasan dapat membantu menangkal krisis eksistensial. Hobi dan aktivitas yang berorientasi pada tujuan dapat menciptakan rasa pencapaian dan kebanggaan atas kemampuan Anda sebagai pribadi. Melatih dan mengembangkan keterampilan baru juga dapat membuka peluang baru untuk merasa bahwa Anda memiliki lebih banyak tujuan hidup.

Bergabung dengan support group

Anda bukan satu-satunya orang yang memiliki pemikiran eksistensial. Berbicara dengan orang-orang yang sedang berjuang dengan masalah yang sama seperti Anda dapat membantu mengatasi perasaan Anda dan bahkan menemukan jawaban alternatif untuk pertanyaan Anda. Bisa jadi, Anda juga menemukan seseorang dengan perspektif yang membantu Anda memahami beberapa topik yang ingin Anda kehtahui.

Sabar

Peristiwa masa lalu dan keadaan hidup terkadang bisa menjadi beban berat. Mengingat bahwa masa lalu tidak dapat diubah tetapi masa depan penuh dengan kemungkinan dapat membantu memotivasi Anda menuju hasil yang positif. Sekali lagi, fokuslah pada siang ini, besok pagi, dan lusa. Terus bergerak selangkah demi selangkah.