Bagikan:

JAKARTA - Belakangan vasekotomi ramai dibahas oleh masyarakat Indonesia. Ini terjadi setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyarankan penerima bansos yang memiliki banyak anak untuk mengikuti program keluarga berencana (KB), termasuk vasektomni bagi suami.

Anjuran Dedi Mulyadi ini viral dan menuai respons pro kontra dari masyarakat Indonesia. Tak hanya itu, semakin banyak juga orang yang mencari tahu tentang vasektomi, yang bisa Anda temukan pada ulasan berikut ini.

1. Pengertian vasektomi

Dikutip dari Healthline, pada Jumat, 9 Mei 2025, vasektomi merupakan prosedur KB permanen pada pria yang dilakukan dengan cara memutus saluran sperma dari testis.

Dengan demikian, air mani yang keluar saat ejakulasi tidak akan mengandung sperma, sehingga dapat mencegah terjadinya pembuahan. Meski demikian, pasien yang menjalani vasektomi masih bisa mengalami orgasme dan ejakulasi.

2. Keunggulan vasektomi

Terdapat beberapa keunggulan yang bisa diperoleh pasangan suami istri yang memilih melakukan prosedur kontrasepsi vasektomi. Salah satunya adalah keefektifannya yang sudah mencapai 99 persen dapat mencegah kehamilan.

Kemudian prosedur ini juga minim akan risiko dan efek samping. Pria yang melakukan prosedur ini juga tidak mempengaruhi gairah dan kualitas hubungan seksualnya dengan pasangan.

3. Efek samping vasektomi

Meski minim efek samping, vasektomi masih dapat memicu beberapa risiko yang mungkin saja terjadi. Seperti infeksi pada luka bekas sayataran prosedur dilakukan.

Kemudian testis terasa penuh dan tidak nyaman, lalu hematoma atau penggumpalan darah di dalam skrotum.

4. Prosedur vasektomi

Vasektomi merupakan tindakan pembedahan yang dilakukan melalui beberapa tahap. Prosedur ini bisa dilakukan pria dari berbagai usia, tetapi dokter biasanya tidak menyarankan bagi pria di bawah 30 tahun atau yang belum memiliki anak.

Sebelum dilakukan vasektomi biasanya akan dilakukan konsultasi dan pemeriksaan menyeluruh terkait kondisi tubuh pasien. Setelahnya dilakukan pembedahan, di mana vasektomi terbagi menjadi dua metode.

Pertama adalah metode konvensional, prosedur pembedahan dengan membuat sayatan di dua area, yakni bagian bawah penis dan bagian atas skrotum. Kedua vasektomi tanpa sayatan, prosedur invasif yang dilakukan dengan cara menahan saluran vas deferens menggunakan penjepit kecil di bagian luar kulit skrotum, sehingga tanpa sayatan.