YOGYAKARTA – Memiliki pasangan yang suportif, ternyata berkaitan dengan kesehatan hubungan berpasangan. Karena menurut penelitian dipublikasikan dalam Journal of Social and Personal Relationship Volume 41 Issue 7 pada Juli 2024, menunjukkan bahwa kurangnya dukungan dari pasangan dapat menyebabkan stres fisik yang dibuktikan dengan tingginya kadar kortisol dalam tubuh. Pasangan yang tidak suportif, menurut penelitian tahun 2022, menurunkan hasrat seksual.
Dalam kehidupan rumah tangga, pekerjaan rumah membutuhkan dukungan dari kedua orang yang berpasangan. Jika hanya satu orang menyelesaikan seluruh pekerjaan tanpa dukungan dari pasangannya, membuat orang tersebut merasa stres.
Terapis seks dan hubungan Lucy Rowett dilansir Cosmopolitan, Rabu, 19 Maret, mengatakan bahwa ketika Anda tidak memiliki pasangan yang bekerja keras menanggung tugas rumah tangga, maka Anda akan merasa benar-benar sendirian. Hal ini dapat menciptakan siklus stres dan membuat kesal pada pasangan Anda.

Pada penelitian yang dilakukan Richard E. Mattson, dkk., menunjukkan bahwa wanita lebih mungkin terpengaruh oleh korelasi pasangan yang tidak mendukung daripada pria. Ini yang juga menunjukkan bahwa perempuan melakukan banyak tugas di rumah. Mulai dari mengasuh anak, menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, hingga mencari nafkah.
Survei tahun 2023 juga mengungkapkan bahwa 63 persen perempuan masih mengerjakan sebagian besar pekerjaan memasak dan membersihkan rumah. Penelitian lain yang variabelnya hampir sama, dilakukan tahun 2022, perempuan yang memiliki pasangan kekanak-kanakan atau tidak suportif, melaporkan hasrat seksualnya menurun.
"Pria mungkin enggan mengakui masalah dan melakukan perubahan karena mereka tidak suka menganggap diri mereka sebagai orang yang tidak adil atau pasangan yang buruk," kata Emily Harris, salah satu penulis pendamping studi dan dosen psikologi di Universitas Melbourne.
BACA JUGA:
Berkomunikasi secara terbuka dan bernegosiasi dalam menjalankan peran secara adil untuk pekerjaan rumah, perlu dilakukan berkelanjutan. Pasangan juga perlu menyadari, setiap orang membutuhkan dukungan emosional. Ini akan menjaga hubungan tetap bermakna serta mencegah stres memengaruhi hasrat seksual dalam hubungan berpasangan.