シェア:

JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meminta lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) senantiasa menjaga layanan dan fasilitas yang ada, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat.

Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim mengatakan, salah satu temuan di lapangan adalah sarana dan fasilitas yang tidak memadai, yaitu adanya tetesan BBM pada alat pengukur aliran (flowmeter).

Hal itu dikhawatirkan menyebabkan terbuangnya BBM, sehingga membahayakan lingkungan dan keamanan.

Halim pun meminta lembaga penyalur segera melakukan perbaikan agar BBM subsidi tersalurkan secara tepat.

"BPH Migas selalu berkomunikasi dengan para pemilik dan operator lembaga penyalur agar pendistribusian BBM subsidi tepat sasaran, tepat volume, dan tepat guna, sehingga fasilitas pelayanan harus selalu ditingkatkan," ujarnya dikutip dari ANTARA, Selasa, 22 Mei.

Halim mengatakan, BPH Migas bersama badan usaha penugasan terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna.

"Dengan demikian, saat pengisian BBM, terutama kebutuhan BBM untuk nelayan itu lancar. Stok ada dan kualitas juga terjaga," ujarnya.

Di samping itu, ia juga menekankan faktor keamanan perlu terus dijaga dan ditingkatkan, agar pendistribusian BBM kepada masyarakat dapat berjalan baik.

"Kita juga minta lembaga penyalur untuk selalu meningkatkan keamanannya, sehingga pengisian BBM ini selalu aman dan lancar. Memastikan semua fasilitasnya berjalan dengan baik. Tidak hanya volume, dan kualitas, tapi juga fasilitasnya," harapnya.

Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Kepulauan Riau Bagus Handoko mengatakan pihaknya segera melakukan pembinaan atas temuan tersebut.

"Kami akan berkoordinasi dengan pemilik untuk bisa melakukan perbaikan secepatnya," ujarnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)