JAKARTA - Kopi jamur adalah minuman alternatif yang memadukan bubuk jamur fungsional dengan kopi atau digunakan sebagai pengganti kopi murni.
Popularitasnya meningkat seiring dengan tren gaya hidup sehat dan kebutuhan akan minuman rendah kafein. Jamur yang digunakan biasanya dikeringkan dan diolah menjadi bubuk, lalu dicampur ke dalam kopi atau diseduh sendiri. Meski warnanya menyerupai kopi biasa, kopi jamur memiliki karakteristik rasa dan manfaat yang berbeda.
“Jamur seperti cordyceps, reishi, chaga, dan lion’s mane mengandung senyawa adaptogenik yang diklaim dapat membantu meningkatkan fokus, energi, dan konsentrasi,” ujar Bryan Quoc Le, PhD, ilmuwan pangan dan pendiri Mendocino Food Consulting, dikutip dari Well and Good.
Penelitian awal menunjukkan lion’s mane berpotensi melindungi sistem saraf dari kerusakan. Temuan ini memberikan harapan terhadap penggunaannya dalam mendukung penderita penyakit neurologis seperti multiple sclerosis atau Parkinson.
“Para peneliti telah menemukan banyak dari jamur ini memerlukan 2 hingga 5 gram bahan untuk memberikan efek apa pun, sementara sebagian besar kopi jamur mungkin mengandung antara 100 hingga 500 miligram,” jelas Dr. Le, menekankan bahwa dosis menjadi faktor penting dalam efektivitasnya.
BACA JUGA:
Selain lion’s mane, jenis jamur lain juga menunjukkan potensi kesehatan. Misalnya, studi laboratorium tahun 2020 yang dipublikasikan dalam Science of the Total Environment menemukan bahwa jamur shiitake dapat membantu melindungi sel paru-paru dari kerusakan.
Bahkan, turkey tail atau jamur ekor kalkun telah digunakan sebagai bagian dari terapi kanker di Jepang dan secara tradisional dipercaya membantu memperkuat sistem pernapasan.
Meski demikian, ahli diet Trista Best, MPH, RD dari The Candida Diet, mengingatkan bahwa banyak produk kopi jamur di pasaran mungkin belum memenuhi dosis terapeutik yang diperlukan. “Pengembang kopi terus menciptakan cara untuk mengintegrasikan bahan-bahan sehat ke dalam produk mereka, dalam upaya untuk menarik perhatian konsumen yang sadar kesehatan,” ujarnya.
Dari sisi kesehatan mulut, kopi jamur mungkin lebih ramah bagi enamel gigi karena sifatnya yang cenderung tidak terlalu asam dibanding kopi biasa. “Kopi jamur biasanya lebih lembut pada enamel gigi,” kata Dr. Sandip Sachar, DDS, pendiri Sachar Dental di New York. Namun, ia juga menambahkan, “Seperti halnya kopi hitam, kopi jamur juga dapat meninggalkan noda pada gigi.”
Penting pula untuk mempertimbangkan reaksi tubuh terhadap jamur tertentu. Bagi individu dengan masalah ginjal atau gangguan pencernaan, senyawa dalam ekstrak jamur bisa jadi sulit dicerna dan menimbulkan efek samping.
Bagi yang ingin memperoleh manfaat jamur tanpa perlu membeli produk instan, cara yang lebih ekonomis adalah dengan mengonsumsi jamur segar.
“Kita bisa mendapatkan nutrisi dari jamur dengan menambahkannya ke dalam salad, sup, atau masakan lainnya,” saran Dr. Le. Jamur segar mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin B, vitamin D, kalium, dan selenium.