JAKARTA - Di tengah tren gaya hidup sehat yang kian berkembang, kebutuhan akan pangan alternatif yang tidak hanya lezat, namun juga menyehatkan menjadi semakin penting, misalnya saja pangan lokal yang mungkin bisa jadi solusi sehat masa kini.
Menjawab tantangan ini, Dailymeal, brand inovatif yang bergerak di bidang produk pangan sehat, menyelenggarakan ajang Dailymeal Foodnovation 2025. Mengusung tema 'Nusantara Reimagined', ajang ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkreasi menciptakan hidangan berbasis pangan lokal yang sehat dan berkelanjutan.
Berlokasi di Kitchen Lab & Restoran Gedung D Universitas Pelita Harapan Karawaci, kompetisi masak tingkat nasional ini mengundang para mahasiswa dari berbagai universitas dan penjuru Indonesia.
Para peserta ditantang untuk menciptakan hidangan pembuka dan menu utama menggunakan tiga bahan utama inovasi Dailymeal, yakni Porang Cassava Rice, Corn Rice, dan Cassava Rice.
Ketiga bahan ini dikenal sebagai pangan alternatif rendah indeks glikemik, bebas gluten, tinggi serat, serta mendukung gaya hidup sehat yang kini menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat urban.
“Nasi itu sekarang terbagi dua kategori, cooking rice dan praktis. Porang ini paling praktis karena cuma diseduh dengan air panas langsung matang," ujar Amar Ramdani, Vice President Marketing PT. Hoki Distribusi Niaga, saat ditemui di Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten pada Rabu, 16 April.
Menurut Amar, tren cooking rice masih melekat pada kalangan ibu rumah tangga, khususnya para ibu muda yang meskipun sibuk bekerja, tetap ingin menyajikan makanan sehat untuk keluarganya.
"Kalau tren itu sebenarnya cooking rice biasanya modern mom. Ibu-ibu terkadang pengen masak tuh di rumah, meskipun sudah kerja macam-macam, tapi naturalnya pengen masak untuk keluarga,” tambahnya.
Namun, kepraktisan bukan satu-satunya keunggulan. Kandungan gizi dan manfaat kesehatan dari berbagai jenis nasi alternatif juga menjadi alasan meningkatnya popularitasnya.
BACA JUGA:
"Nasi jagung glikemik-nya rendah, dia punya sumber energi, jadi cocok untuk orang yang berenergi. Tapi kalau keluarga ada asam lambung, GERD, kita ada Lambung Bestie dari Cassava Rice, karena punya serat yang larut,” jelas Amar.
Menurut Amar, bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan mental dan menghindari kecemasan, beras merah bisa menjadi pilihan tepat.
"Kalau enggak mau cemas, anxiety, kita bisa makan beras merah. Mengandung B6 dan lain-lain. Kalau pengen diet, itu makan porang cassava karena dia punya fiber glukoma,” katanya.
"Diabetes juga bisa dikendalikan dengan bahan pangan berindeks glikemik rendah karena gula darah enggak gampang naik," lanjutnya.
Mengangkat bahan pangan lokal sebagai bagian dari gaya hidup modern bukan sekadar tren, melainkan langkah menuju keberlanjutan pangan nasional. Hal ini ditekankan oleh Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.PAR., M.M., CHE, Dekan Fakultas Hospitality dan Pariwisata Universitas Pelita Harapan.
“Indonesia punya bahan pangan sangat banyak, yang harus diperkenalkan lagi kepada anak muda, ke generasi muda. Kayak singkong, dipikir makanan enggak keren. Tapi jangan begitu, ini mau diangkat lagi,” ujar Prof. Diena.
Menurutnya, persepsi masyarakat terhadap makanan sehat kerap kali diwarnai dengan anggapan bahwa prosesnya rumit.
"Beras merah ah dipikirnya ribet masaknya. Ternyata enggak kok, sudah bisa dibuat dengan cara-cara yang mudah, enak, dan sehat,” ujarnya.
Prof. Diena juga menyoroti pentingnya inovasi di tengah tantangan keterbatasan bahan pangan di masa depan.
"Kalau bicara bahan makanan, makanan berbicara keberlanjutan yang mungkin ke depannya makin terbatas. Kalau makin terbatas, kita inovasi dalam menyediakan bahan pangan. Jadi bahan-bahan yang enggak ditengok, bagaimana caranya sesuatu jadi menarik dan baru untuk generasi muda." jelasnya.
Ajang Foodnovation 2025 bukan sekadar kompetisi, tapi juga gerakan untuk menginspirasi generasi muda agar lebih dekat dengan pangan lokal. Melalui kreativitas dan inovasi, anak-anak muda diajak untuk melihat potensi besar dalam bahan-bahan yang selama ini dianggap kuno atau ketinggalan zaman.
Dailymeal percaya dengan pendekatan yang tepat, bahan pangan seperti porang, jagung, dan singkong bisa diangkat kembali menjadi simbol gaya hidup sehat dan berkelas.