Bagikan:

JAKARTA - Saat ingin menikmati secangkir kopi, banyak orang yang menambahkan creamer ke dalamnya. Creamer merupakan bahan tambahan pada kopi yang biasanya digunakan untuk menambah rasa creamy dan mengurangi keasaman.

Bentuk creamer bisa cair atau bubuk. Creamer untuk kopi ini biasanya terdiri dari berbagai rasa seperti vanila, hazelnut, hingga karamel.

Meski menambah kenikmatan pada kopi, penambahan creamer dengan berbagai rasa ke dalam kopi tersebut harus sangat diperhatikan. Ini karena creamer ternyata dapat berdampak berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Sebagian besar creamer mengandung air, gula tambahan, dan minyak terhidrogenasi yang berarti ada potensi trans fat tersembunyi. Dua persen kalori dari trans fat yang dikonsumsi setiap hari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

“Banyak creamer berbahan dasar susu yang diberi perasa, dapat mengandung gula tambahan dan bahan buatan lainnya,” kata ahli gizi holistik, Robin DeCicco, dikutip dari Fox News, pada Senin, 14 April.

Tak hanya itu, creamer juga mengandung lemak jenuh. DeCicco mengingatkan terlalu banyak konsumsi lemak jenih dapat menyebabkan penyakit jantung.

Meski demikian, bukan berarti Anda tidak boleh atau harus berhenti mengonsumsi creamer pada kopi. Anda tetap bisa menikmatinya, tetapi pada batas wajar dan tidak setiap saat Anda minum kopi menambahkan creamer.

“Jika Anda menggunakan satu sendok teh creamer yang mengandung sekitar 4 gram gula, dan jika Anda minum empat cangkir kopi sehari, jumlah tersebut hampir sama dengan nilai total gula yang seharusnya dikonsumsi orang dewasa dalam sehari,” jelasnya.

Sementara itu, jika Anda memang harus menambahkan creamer setiap minum kopi, sebaiknya menggunakan creamer alternatif yang lebih sehat. Beberapa di antaranya adalah susu rendah lemak atau susu nabati, hingga pemanis alami yang kaya antioksidan dan tidak menambah lonjakan gula darah.