JAKARTA - Penyakit ginjal pada anak di Indonesia mengalami peningkatkan, terutama untuk jenis gagal ginjal akut.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada akhir tahun 2022 terdapat lonjakan kasus gagal ginjal pada anak.
Lonjakan kasus tersebut diduga karena kontaminasi etilen glikol pada obat sirup anak. Berdasarkan data sampai November 2022, terdapat 323 kasus gagal ginjal pada anak, dan sekitar 190 di antaranya meninggal dunia.
Dengan data tersebut, maka penyakit ginjal pada anak harus diwaspadai dan dicegah. Selain karena kontaminasi obat, terdapat faktor lain yang menyebabkan penyakit ginjal pada anak, seperti pola makan dan pola hidup.
“Ada hubungannya dengan pola makan, pola hidup, dan juga akses dalam mencapai fasilitas kesehatan. Kita lihat banyak anak-anak yang obesitas, banyak anak-anak yang hipertensi,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, Tunggul D. Situmorang, di Senayan, Jakarta, belum lama ini.
Dokter Tunggul mengatakan bahwa peningkatkan kasus juga dipengaruhi dengan akses masyarakat ke fasilitas kesehatan yang saat ini lebih mudah.
Dengan mudahnya akses, maka semakin banyak yang terdeteksi sehingga angkanya mengalami lonjakan.
“Angka itu juga bertambah karena aksesnya sudah sangat terbuka sekarang ini. Begitu mudahnya menjangkau fasilitas kesehatan, apalagi dengan BPJS. Jadi intinya ada beberapa faktor,” jelasnya.
Ada peningkatkan kasus ini, maka perlu dilakukan pencegahan, dimulai dengan kesadaran masyarakat atas bahayanya penyakit ginjal.
BACA JUGA:
Disarankan kepada orang dewasa atau anak-anak dengan risiko tinggi untuk memeriksa kesehatan secara rutin.
“Itulah yang perlu kita sadarkan masyarakat, bahwa prevention harus dilakukan sejak awal. Jika kita termasuk dalam populasi high risk, maka melakukan pemeriksaan lebih intens,” lanjutnya.
Orang dengan risiko tinggi penyakit ginjal adalah mereka yang lahir prematur, memiliki keluarga dengan sakit ginjal, dan penyakit bawaan lainnya. Selain itu, faktor risiko lain yang harus diwaspadai adalah gaya hidup tidak sehat, konsumsi obat-obatan, hingga konsumsi alkohol.