Bagikan:

JAKARTA - Skoliosis pada lansia biasanya dikenal sebagai skoliosis degeneratif. Skoliosis pada lansia adalah kondisi yang umum terjadi akibat proses penuaan, degenerasi tulang belakang, atau osteoporosis. Meskipun dapat menyebabkan nyeri dan gangguan mobilitas, berbagai metode penanganan seperti terapi fisik, obat-obatan, penggunaan brace, atau operasi dapat membantu mengelola kondisi ini.

Dr. dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine, Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD mengatakan, pencegahan melalui gaya hidup sehat juga penting untuk menjaga kesehatan tulang belakang dan mengurangi risiko skoliosis degeneratif. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala skoliosis, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

"Skoliosis degeneratif pada orang tua sering kali disertai dengan gangguan kesetimbangan tubuh baik ke samping maupun ke belakang sehingga tubuh penderita tampak miring ke samping dan bungkuk ke depan. Pada kasus yang berat, skoliosis degeneratif dapat disertai dengan persgerseran tulang belakang dan syaraf terjepit," katanya saat ditemui VOI beberapa waktu lalu.

Ada pun beberapa diagnosis skoliosis pada lansia sebagai berikut.

Untuk menegakkan diagnosis skoliosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang, seperti:

● Rontgen: Untuk melihat tingkat kelengkungan tulang belakang.

● MRI atau CT Scan: Untuk mengevaluasi struktur jaringan di sekitar tulang belakang, termasuk saraf dan bantalan tulang.

● Tes kepadatan tulang: Untuk menentukan apakah osteoporosis berkontribusi terhadap skoliosis.

Sementara penanganan skoliosis pada lansia bertujuan untuk memperbaiki keseimbangan, mengurangi nyeri, memperbaiki mobilitas, dan mencegah progresivitas kelengkungan tulang belakang. Beberapa metode pengobatan yang dapat diterapkan meliputi:

1. Terapi fisik dan latihan

Latihan fisik dan terapi fisik dapat membantu memperkuat otot penopang tulang belakang dan meningkatkan fleksibilitas. Beberapa latihan yang direkomendasikan antara lain:

● Latihan peregangan dan yoga

● Latihan penguatan otot inti dan punggung

● Latihan keseimbangan untuk mengurangi risiko jatuh

2. Obat-batan

Penggunaan obat dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan serta untuk mengobati osteoporosis.

3. Penggunaan penyangga (brace)

Penggunaan brace tidak dianjurkan pada skoliosis degeneratif. Brace hanya diberikan bila terdapat nyeri hebat akut dan hanya boleh dipakai untuk jangka pendek.

4. Operasi

Operasi diindikasikan bila skoliosis yang dialami mencapat kelengkungan lebih dari 50 derajat. Bila terdapat gangguan kesetimbangan lebih dari 3 cm baik ke depan maupun ke samping yang tidak membaik dengan terapi fisik, operasi dapat dipertimbangkan. Pada kasus yang disertai dengan tulang punggung yang bergeser sehingga menimbulkan jepitan syaraf berat, juga perlu dilakukan operasi.

Meskipun skoliosis degeneratif tidak selalu dapat dicegah, beberapa langkah berikut dapat membantu menjaga kesehatan tulang belakang:

● Menjaga postur tubuh yang baik saat duduk, berdiri, atau berjalan.

● Melakukan olahraga secara teratur untuk memperkuat otot punggung dan meningkatkan fleksibilitas.

● Mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.

● Menghindari kebiasaan buruk, seperti membungkuk saat duduk atau membawa beban berat secara berlebihan.

● Menghindari asap rokok

● Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk mendeteksi kelainan tulang sejak dini.