YOGYAKARTA – Ketika kewalahan dan kebingungan akan banjir informasi, memerlukan ketahanan diri yang tangguh. Menargetkan ketahanan, awalnya muncul tentang strategi perang oleh dokter Chad Briggs dari University of Alaska Anchorage. Briggs menjelaskan bahwa misinformasi bersamaan dengan penghancuran infrastruktur, ekonomi, dan struktur sosial sering menimbulkan kerugian besar pada ketahanan masyarakat.
Ketika mengalami ketidakstabilan dan ketidakpastian, bisa membuat ketahanan diri sulit dipertahankan. Orang jadi sinis, hilang kepercayaan pada orang terdekat, dan ketakutan. Kalau dalam konteks bencana atau perang, ada konsep “tas darurat” yang berupa ransel berisi dokumen penting, obat-obatan, uang tunai, dan barang yang dapat dibawa dengan segera untuk kesiapsiagaan. Sedangkan “tas darurat psikologis” berisi keterampilan mengatasi masalah dan membantu seseorang lebih percaya diri selama menghadapi pengalaman yang luar biasa.
Konsep ini terinspirasi dari Skills for Psychological Recovery (SPR). Ini merupakan sebuah program psikologi bencana yang dirancang oleh National Child Traumatic Stress Network. Keterampilan tertentu dianggap bermanfaat oleh orang-orang dalam situasi pascabencana, alih-alih perawatan kesehatan mental formal. Menurut terapis Richard Brouilette, LSCW. dilansir Psychology Today, Rabu, 5 Februari, berikut tips meningkatkan ketahanan diri atau resiliensi sehingga ketika apapun terjadi Anda tetap terampil dalam mengatasinya.

1. Temukan inspirasi dan motivasi
Seseorang yang menginspirasi, bisa membuat Anda termotivasi. Baik itu seorang aktivitas, feminis, penyair, seniman, atau survivor kanker. Mereka memiliki kisah yang bisa membuat Anda terinspirasi dalam merefleksikan diri. Seperti mengenali kekuata atau bakat psikologis Anda sendiri. Seberapa terorganisir Anda, kreativitas, hingga cara-cara kreatif dalam menghadapi kecemasan ataupun tekanan.
2. Menemukan pendekatan untuk menonjolkan kekuatan dan kelemahan
Ini penting, sebab setiap kecemasan perlu ditemukan cara dalam mengelolanya. Ini sama dengan merencanakan apa yang akan dilakukan ketika mengalami sesuatu yang tak terduga, termasuk yang menjadi kelemahan Anda.
3. Membuka diri untuk peduli secara kolektif
Terhubung dengan orang lain, atau kolektif tertentu, menjauhkan Anda dari rasa kesepian dan terisolasi terutama ketika menghadapi masalah sulit. Ketika Anda kewalahan, ada baiknya terhubung dengan orang-orang yang bekerja di bidang tertentu sehingga menemukan kepedulian kolektif yang lebih besar.

4. Fokus pada langkah berikutnya
Jangan membebani diri dengan banyak hal sekaligus. Karena kita tidak bisa memperbaiki banyak hal sekaligus dalam satu waktu. Ini justru membuat ketegangan atau kecemasan semakin intens. Paling pas, selesaikan satu per satu.
5. Spiritualitas
Meningkatkan perhatian dan koneksi pada aspek spiritualitas, bisa dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan nilai dan preferensi masing-masing. Baik itu praktik religi hingga ritual tertentu. Bisa juga melakukan forest bathing untuk membangun koneksi dengan alam. Dengan meningkatkan spiritualitas, berarti menghargai praktik yang menghubungkan Anda dengan misteri kehidupan.
6. Membangun relasi dengan komunitas dan kegembiraan
Jika Anda tidak memiliki hubungan yang kuat dengan komunitas, mulailah memperdalamnya sekarang. Mungkin itu adalah kelompok gotong royong. Bisa juga kelompok mediasi daring. Atau mungkin klub buku. Yang pasti, temukan orang-orang yang bisa membuat Anda gembira dan satu frekuensi.
BACA JUGA:
7. Pajang foto orang-orang terkasih, leluhur, atau tokoh inspiratif di ruang kerja
Anda mungkin ingin mengumpulkan foto-foto orang terkasih di tempat yang Anda lihat setiap hari. Bisa juga foto leluhur atau tokoh inspiratif. Inilah alasan Anda untuk terus maju. Ini ternyata bisa membantu membangkitkan motivasi.
8. Beristirahatlah sejenak dari semuanya
Ketika semuanya terasa terlalu berat, miliki beberapa cara untuk mengalihkan perhatian Anda sejenak. Bisa dengan menekuni hobi tertentu, seperti memasak, menggambar, membaca, atau menulis. Kesenangan yang didapat dari aktivitas positif penting untuk meningkatkan ketangguhan.
Brouilette memberi tips meningkatkan ketahanan diri atau resiliensi dengan cara sederhana di atas. Ini juga disebut sebagai keterampilan dan kesiapan psikologis menghadapi segala tantangan yang terjadi ke depan.