Partager:

JAKARTA  –Seorang anggota tim teknologi Layanan DOGE AS yang dipimpin oleh Elon Musk, Edward Coristine, diduga pernah memberikan dukungan teknis kepada kelompok kejahatan siber bernama EGodly. Mereka diketahui melakukan peretasan dan pelecehan terhadap agen FBI. Hal ini terungkap dalam catatan digital yang ditinjau oleh Reuters.

Coristine, yang dikenal dengan julukan "Big Balls", adalah anggota menonjol dalam proyek DOGE, sebuah upaya yang bertujuan mengecilkan ukuran pemerintah AS dan telah diberikan akses luas ke jaringan resmi. Sebelum bergabung dengan DOGE, ia menjalankan perusahaan layanan jaringan DiamondCDN, yang diduga pernah bekerja sama dengan kelompok peretas tersebut.

Menurut catatan digital yang diperoleh Reuters, situs web milik kelompok EGodly, yang dikenal sering membocorkan data curian dan melakukan peretasan email aparat penegak hukum, menggunakan layanan DiamondCDN antara Oktober 2022 hingga Juni 2023.

Pada Februari 2023, EGodly secara terbuka mengucapkan terima kasih kepada DiamondCDN dalam sebuah unggahan di Telegram atas bantuan mereka dalam menyediakan perlindungan terhadap serangan DDoS serta sistem caching.

Kelompok ini juga mengaku pernah meretas email pejabat pemerintah di Amerika Latin dan Eropa Timur, serta mencuri aset kripto. Mereka bahkan diduga melakukan swatting, yakni melaporkan keadaan darurat palsu untuk mengirim tim bersenjata ke lokasi korban.

Pada tahun 2023, EGodly juga membocorkan informasi pribadi seorang agen FBI yang menyelidiki mereka, termasuk nomor telepon, alamat rumah, dan foto pribadi. Mereka bahkan memposting rekaman panggilan iseng serta video yang menunjukkan seseorang meneriakkan ancaman di depan rumah agen tersebut.

Tidak Ada Klarifikasi dari Coristine dan Pemerintah AS

Saat ini, Coristine tercatat sebagai "penasihat senior" di Departemen Luar Negeri AS dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA). Namun, hingga kini belum dapat memastikan peran resminya dalam proyek DOGE. Baik Departemen Luar Negeri, CISA, maupun Coristine sendiri tidak memberikan komentar terkait dugaan ini.

Seorang mantan pejabat CISA, Nitin Natarajan, menyatakan bahwa keterlibatan seseorang yang memiliki hubungan dengan kelompok kriminal seperti EGodly dalam proyek pemerintah sangat mengkhawatirkan.

"Ini bukan peristiwa yang sudah lama terjadi. Fakta bahwa orang ini baru saja terhubung dengan kelompok peretas dan sekarang memiliki akses luas ke jaringan pemerintah adalah hal yang sangat mencurigakan," ujar Natarajan, dikutip VOI dari Reuters.

Hingga saat ini, FBI belum memberikan konfirmasi apakah EGodly masih dalam penyelidikan atau apakah ada tindakan yang akan diambil terhadap Coristine.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)