Partager:

JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa potensi pengobatan sel punca atau stem cell begitu besar, sehingga dalam pengolahannya perlu penerapan protokol keamanan yang ketat.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, Dante menyatakan, terapi sel punca memiliki potensi besar dalam pengobatan regeneratif, yang dapat menyembuhkan jaringan yang rusak, memulihkan fungsi organ, dan mengobati penyakit kronis atau yang sulit disembuhkan.

“Namun, dengan potensi besar ini, kita juga punya tanggung jawab untuk memastikan setiap produk dibuat dengan presisi, penuh kehati-hatian, dan mengikuti protokol keamanan yang ketat,” dia mengingatkan, dalam peresmian Daewoong Biologics Indonesia.

Dia menjelaskan, DBI merupakan salah satu perusahaan yang telah mendapatkan izin laboratorium pengolahan sel punca, serta sertifikasi Good Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Dia menyebutkan pentingnya memastikan bahwa teknologi yang digunakan dapat diakses, aman, dan sesuai resep dokter. Menurutnya, setiap proses mulai dari penelitian dan pengembangan hingga produksi, harus mengikuti aturan ketat dan standar internasional.

“Sertifikasi CPOB, menunjukkan bahwa perusahaan beroperasi pada standar tertinggi. Hal ini merupakan jaminan akan kepercayaan dan kualitas kepada masyarakat,” katanya.

Indonesia, katanya, saat ini menghadapi tantangan besar dalam menangani penyakit-penyakit katastropik seperti penyakit jantung, kanker, stroke, dan gagal ginjal. Pada 2022, tercatat lebih dari 23 juta kasus penyakit katastropik sehingga memberikan beban besar baik dari sisi kesehatan maupun finansial.

Dia menilai bahwa terapi sel punca menjadi penting karena adanya perbedaan individu dalam tingkat keparahan penyakit dan kemampuan penyembuhan. Hal ini, katanya, mendorong pergeseran dari pendekatan “satu solusi untuk semua masalah” menjadi pengobatan yang presisi atau personal.

“Bagi pasien yang akan menerima terapi ini, ini adalah harapan baru, untuk meningkatkan kualitas hidup, memulihkan kesehatan, dan menawarkan solusi di mana sebelumnya tidak ada,” dia menuturkan.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)