JAKARTA - Selebritas Masayu Anastasia bercerita tentang pengalamannya ikut dalam jumpa penggemar artis Bollywood, Amithab Bachchan secara langsung untuk syuting film terbarunya berjudul Melukis Harapan di Langit India.
Masayu menceritakan bahwa butuh waktu hingga 5 jam untuk menunggu Amithab Bachchan keluar dari rumahnya untuk menyapa penggemarnya.
"Bener, itu lima jam nungguinnya. Ya 4-5 jam lah itu, terus pas gerimis juga," cerita Masayu Anastasia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Desember.
Ia bercerita kalau sebelumnya jadwal jumpa penggemar Amithab Bachchan sempat diundur selama beberapa bulan karena pemain film Kabhi Khushi Kabhi Gham itu jatuh sakit.
"Iya jadwal rutin dia menyapa fans. Emang kita susah banget dapat jadwalnya, karena dia sempet sakit jadi udah berapa bulan diundur jadinya dapet kabar bahwa di bulan ini dia akan keluar sapa fans," jelas Masayu Anastasia.
Masayu mencoba menggambarkan pengalamannya berdesakan dengan penggemar lainnya yang hampir mirip saat berada di hajar aswat saat umrah.
"Wah itu desek-desekannya kayak mau ke Hajar Aswat, itu besi kan terus banyak polisi," terangnya.
Meski begitu, rasa lelah Masayu Anastasia itu terbayarkan ketika melihat langsung sosok Amithab Bachchan.
"Oh happy banget. Aku sebetulnya ngefans sama Shah Rukh Khan, tapi semenjak film ini jadi cari tahu tentang Amithab Bachchan, dan dia tuh selegend dan sekeren itu, sampai tua juga masih luar biasa," tandasnya.
VOIR éGALEMENT:
Film Melukis Harapan di Langit India hadir dengan memadukan keindahan budaya India dan Indonesia, dengan latar era 80-an hingga 90-an.
Film ini menyuguhkan petualangan emosional yang kaya budaya, mulai dari kaki Gunung Kerinci hingga kota Mumbai.
Film Melukis Harapan di Langit India dibintangi sederet aktor ternama seperti Masayu Anastasia, Atiqah Hasiholan, Rifnu Wikana, Mario Irwinsyah, Yoriko Angeline, hingga penampilan spesial dari Raffi Ahmad. Rencananya film tersebut akan mulai menggoyang bioskop Indonesia mulai 12 Desember 2024.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)