JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Pemerintah terus berupaya menjaga daya beli dan daya saing usaha, melalui sejumlah Paket Stimulus Ekonomi yang ditujukan bagi rumah tangga berpendapatan rendah, kelas menengah, dan juga dunia usaha.
Selain itu, Airlangga menyampaikan kondisi daya beli masyarakat masih relatif kuat, tercermin dari Index Keyakinan Konsumen (IKK) BI pada November 2024 yang tercatat sebesar 125,9. Sejalan dengan IKK yang optimis, data terbaru dari NielsenIQ menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin gemar belanja dengan total spending di kuartal III-2024 mencapai Rp256 triliun.
Airlangga menyampaikan Pemerintah juga terus mendorong pemberdayaan UMKM dan koperasi sebagai penggerak ekonomi kerakyatan.
Oleh sebab itu, Airlangga menjelaskan diperlukan penguatan sumber daya manusia melalui adopsi teknologi, dan perbaikan tata kelola untuk meningkatkan daya saing koperasi dalam ekosistem ekonomi nasional.
“Tentu kami sangat berharap bahwa koperasi bisa terus bergerak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga mendorong sektor produktif sesuai dengan amanat Undang-Undang Koperasi,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Jumat, 20 Desember.
Adapun saat ini sebagian besar lapangan usaha koperasi berasal dari sektor jasa keuangan sebesar 66 persen dan perdagangan sekitar 17 persen, sementara sektor riil seperti pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan masih minim.
Airlangga menyampaikan karena itu optimalisasi sektor produksi diperlukan untuk meningkatkan volume usaha koperasi.
“Sektor produksi diharapkan bisa mempekerjakan banyak orang dan tentunya sektor produksi bisa menambah supply barang di dalam negeri. Kita berharap bahwa proporsi daripada industri ataupun produsen dari DEKOPIN, induk koperasi, itu semakin meningkat. Jumlah kewirausahaan, arahan Bapak Presiden, ini harus didorong untuk naik kelas dan salah satu sumbernya tentu dari DEKOPIN,” katanya.
Airlangga menyampaikan Pemerintah juga mendorong kemudahan pembiayaan untuk koperasi dan UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga rendah.
Adapun per 30 November 2024, realisasi KUR mencapai Rp269,48 triliun, atau 96,24 persen dari target 2024, dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) terjaga di 2,19 persen.
Selain itu, Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di Kementerian Koperasi menyediakan akses pendanaan bagi koperasi, dengan penyaluran sektor riil yang meningkat dari Rp38,7 miliar pada 2020 menjadi Rp506,2 miliar pada 2023, tumbuh 960,53 persen.
Airlangga berharap koperasi dapat beradaptasi dengan industri digital. Karena digitalisasi koperasi akan menambah efisiensi dan kekuatan keanggotaan koperasi dimana akan terhubung tidak hanya dari segi rantai pasok, tetapi juga tergabung secara network dan data digital, sehingga bagi pengguna dasar aksesnya akan terbuka lebar.
“Saya tentu sangat berharap, sekali lagi, DEKOPIN menjadi game changer untuk menambah kewirausahaan di Indonesia dan utamanya kewirausahaan bagi kaum mayoritas. DEKOPIN terus tumbuh, terus kuat, dan terus beregenerasi, supaya kegiatan koperasi bisa terus menjadi akar daripada perekonomian nasional,” pungkas Airlangga.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)