Partager:

JAKARTA - PT PepsiCo Indonesia Food and Beverages atau PepsiCo Indonesia menargetkan, pabrik makanan ringan pertamanya di Cikarang, Jawa Barat, dapat beroperasi pada awal Januari 2025.

Hal tersebut disampaikan oleh Director of Government Affairs and Corporate Communications PepsiCo Indonesia Gabrielle Angriani Johny dalam agenda Media Gathering di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Desember.

"Kami harap, (pabriknya) akan segera operasi awal tahun depan untuk memproduksi Lays, Cheetos dan Doritos," ujar Gabrielle.

Gabrielle menuturkan, pengoperasian perdana pabrik tersebut akan menerapkan prinsip berkelanjutan atau yang dikenal Sustainable Development Goals (SDG's).

"Jadi, pabriknya ini akan menggunakan 100 persen listrik terbarukan. Bahkan, dari hari pertama (pabriknya) beroperasi 100 persen listrik terbarukan, kemudian daur ulang air," kata dia.

"Jadi, konsumsi airnya juga kami pastikan akan bisa keberlanjutan," sambungnya.

Tak hanya itu, kata Gabrielle, pihaknya juga telah berkomitmen agar kemasan-kemasan produknya juga bisa daur ulang.

"Kemasannya itu, kan, memang plastik. Tapi, kami juga sudah komitmen pada tahun pertama launching, kami ingin mengambil kembali dan mendaur ulang. Apakah itu bisa 100 persen gitu, ya, pasti bertahap," ucapnya.

Di samping itu, Gabrielle pun mengungkapkan alasan PepsiCo mau berinvestasi langsung membangun pabrik di Tanah Air. Dia bilang, pangsa pasar di Indonesia cukup baik.

Dia berharap, ke depannya Indonesia bisa menjadi ekspor hub untuk produk-produk halal.

"Karena kami lihat opportunity-nya itu bagus di Indonesia dan tujuan kami memproduksi produk-produk halal. Dan suatu saat kami punya tujuan (agar) produk halal itu kami ekspor lagi," tutur Gabrielle.

"Karena, kan, produk Lays, Cheetos dan Doritos itu memang sudah pasti halal dan banyak disukai," pungkasnya.

Sebelumnya, PepsiCo Indonesia resmi berinvestasi sebesar 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3,04 triliun untuk membangun pabrik makanan ringan pertamanya di Cikarang, Jawa Barat.

Fasilitas manufaktur itu dibangun agar bisa menggarap pasar di Indonesia yang merupakan salah satu terbesar dan terpesat di dunia.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)