Partager:

JAKARTA - Lazio gagal mempertahankan rekor kemenangan di Liga Europa setelah bermain imbang 0-0 melawan Ludogorets dalam laga di Stadion Olimpico, Roma, Jumat, 29 November 2024 dini hari WIB. Meski kecewa, Lazio tetap bertahan di puncak klasemen.

Lazio frustrasi menghadapi kokohnya pertahanan Ludogorets. Di pertandingan itu, Lazio sepenuhnya menguasai permainan dan menciptakan banyak peluang. Namun mereka selalu gagal mengonversi setiap peluang.

Tampil agresif dan menekan lawan, tim asuhan Marco Baroni mendapat setidaknya dua peluang bagus dari Boulaye Dia. Hanya saja, semua peluang itu bisa digagalkan kiper Hedrik Bonmann.

Di babak kedua, Lazio meningkatkan tekanan. Hanya saja, Biancoceleste tetap kesulitan menembus pertahanan lawan.

Lazio sesungguhnya berpeluang mendapat hadiah penalti saat Gustav Isaksen dijatuhkan Erick Marcus di kotak terlarang. Namun setelah meninjau insiden itu lewat VAR untuk waktu yang cukup lama, wasit Duje Strukan menyatakan tidak ada pelanggaran sehingga tidak ada penalti.

Keputusan wasit membuat Baroni kecewa. Apalagi, Lazio akhirnya gagal menang dan hanya bermain imbang sehingga untuk kali pertama kehilangan poin penuh di Liga Europa.

"Saat tim secara terus-menerus melakukan serangan yang berakhir dengan enam kartu kuning dan mereka hanya dua ditambah dengan insiden itu, apa lagi yang perlu saya katakan soal wasit," kata Baroni seperti dikutip Football Italia.

"Saya tak ingin mengucapkan selamat atas kinerja dia. Seorang wasit yang memimpin pertandingan di level seperti ini seharusnya bekerja secara sportif. Namun itu tidak terlihat di pertandingan ini. Kami sungguh kecewa karena hanya mendapatkan satu poin di pertandingan yang bagus ini," ucap dia lagi.

Baroni, lebih lanjut, menuturkan Lazio mengalami kesulitan memenangkan pertandingan melawan tim yang hanya bertahan. Bahkan Ludogorets seperti memilih 'memarkir bus' demi mendapatkan satu poin di pertandingan tandang.

"Laga yang tidak mudah saat menghadapi lawan yang datang hanya untuk bertahan dan mencari hasil imbang. Sama sekali tidak ada ruang di lini tengah. Mereka menempatkan enam bek dan tiga gelandang. Ini membuat kami tidak bisa bermain cepat, terutama di babak pertama," ujarnya.

Hasil imbang itu menodai rekor gemilang Lazio di kompetisi Eropa. Mereka tercatat empat kali menang dari lima pertandingan yang membawa tim Serie A Italia ini menduduki posisi puncak dengan mengantungi 13 poin.

Perolehan poin Lazio sama dengan Athletic Bilbao dan Eintracht Frankfurt. Namun mereka memiliki selisih gol lebih baik dibandingkan dua tim tersebut. Meski bertengger di posisi teratas, Lazio belum bisa memastikan lolos otomatis ke babak 16 besar.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)