Partager:

JAKARTA - Aston Villa seharusnya memenangkan pertandingan bila gol di menit terakhir tidak dianulir. Manajer Unai Emery pun kecewa karena Villa harus puas dengan hasil imbang 0-0 di pertandingan Liga Champions melawan Juventus di Stadion Villa Park, Kamis, 28 November 2024 dini hari WIB.

Laga yang berakhir dramatis. Villa nyaris menang saat pemain sayap Morgan Rogers membobol gawang Juve setelah meneruskan tendangan bebas di menit 90+4. Atau hanya beberapa saat sebelum peluit akhir pertandingan dibunyikan.

Hanya wasit Gil Manzano meninjau insiden itu lewat VAR karena kemungkinan ada pelanggaran. Setelah mencermati kejadian tersebut, Manzano memutuskan gol itu tidak sah. Berdasarkan penilaiannya, bek Villa Diego Carlos lebih dulu melakukan pelanggaran terhadap kiper Michele Di Gregorio dalam proses terciptanya gol.

Keputusan wasit langsung mendapat cemooh dari suporter tuan rumah. Tidak kurang manajer Unai Emery yang mengungkapkan kekecewaannya karena dianulirnya gol yang seharusnya menentukan hasil akhir pertandingan.

Menurut Emery dalam insiden itu sesungguhnya hanya terjadi benturan ringan antara Carlos dan De Gregoria sehingga tak perlu sampai membatalkan gol tersebut.

"Itu hanya masalah interpretasi dari wasit saja. Hanya interpretasi [atas insiden benturan Carlos dan De Gregoria]," kata Emery.

"Bagi saya, dibatalkannya gol itu berlebihan. Di Inggris, insiden seperti itu bukan suatu pelanggaran. Pasalnya hanya terjadi kontak fisik yang ringan. Di Eropa bisa saja itu sebuah pelanggaran," ucapnya lagi.

Dianulirnya gol itu yang membuat Emery kecewa. Apalagi, Villa seharusnya memenangkan laga itu. Menurut dia Juve jarang menciptakan peluang dibandingkan The Villans.

"Kami sesungguhnya lebih berpeluang menang ketimbang mereka. Harus diakui mereka memang lawan tak mudah. Tetapi kami masih bisa menciptakan peluang," kata Emery.

Pertandingan itu memang tidak menyuguhkan permainan menarik. Juve jarang membuat peluang karena memilih memperkuat pertahanan. Strategi Bianconeri pun menyulitkan Villa membangun serangan yang mampu menekan pertahanan lawan.

Meski demikian tuan rumah tetap mendapat peluang bagus melalui striker Ollie Watkins di menit 36. Namun tendangannya dari jarak dekat berhasil digagalkan Di Gregorio.

Begitu pula dengan tendangan bebas Lucas Digne di luar kotak penalti menjelang akhir babak pertama. Eksekusinya hanya membentur tiang gawang.

Di babak kedua, Villa tetap berusaha menekan Juve dengan permainan ofensif. Hanya, usaha mereka tak kunjung membuahkan hasil.

Sebaliknya, Juve sempat mendapat peluang saat pemain sayap Francisco Conceicao nyaris membobol gawang Villa. Namun sundulannya yang menyambut sepak pojok bisa ditepis kiper Emiliano Martinez.

Kedua tim tetap saling serang meski tidak ada gol tercipta, Villa kembali berpeluang unggul saat Leon Bailey mendapat umpan dari kapten John McGinn di menit 70. Namun tendangannya bisa diblok Manuel Locatelli.

Peluang terbaik akhirnya diperoleh Rogers di injury time. Namun gol itu dianulir sehingga skor tetap 0-0 sampai akhir pertandingan.

Hasil itu menjadikan Villa belum berhasil kembali ke delapan besar. Mereka menduduki peringkat sembilan dengan poin 10.

Sementara Juve yang memiliki poin delapan berada di peringkat 19. Klub Serie A Italia ini harus berjuang keras demi meraih tiket otomatis ke 16 besar Liga Champions.

"Kami sesungguhnya sangat ingin menang. Yang jelas kami masih punya tiga pertandingan lagi yang bisa meloloskan kami ke babak berikutnya," kata pelatih Juve Thiago Motta.

Dilanjutkan Motta, "Namun yang terutama kami bermain maksimal di setiap pertandingan. Ini yang kami tunjukkan di pertandingan ini."


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)