Partager:

PONTIANAK -Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjanji akan menghadirkan inovasi pelayanan publik yang semakin profesional dengan mengedepankan sisi humanis, sehingga masyarakat yang datang untuk mengurus administrasi pertanahan dapat dilayani dengan baik dan tuntas.

Di sisi lain, Kementerian ATR/BPN juga berkomitmen untuk menghadirkan inovasi pelayanan publik yang semakin profesional dengan mengedepankan sisi humanis, sehingga masyarakat yang datang untuk mengurus administrasi pertanahan dapat dilayani dengan baik dan tuntas.

Pagi ini, AHY menyerahkan 10 sertifikat tanah elektronik perdana di Kubu Raya, Pontianak sebagai perwakilan di wilayah Kalimantan Barat.

Sebanyak lima sertifikat di antaranya merupakan hasil program redistribusi tanah dan lima lainnya merupakan hasil program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

"Jadi ini juga spesial karena pertama kali di Kalimantan Barat. Sertifikat elektronik ini pertama kali tadi, jadi di Kantor Pertanahan (Kantah) kubu raya mewakili sertifikat elektronik untuk se-Kalimantan Barat," ujarnya.

Lewat sertifikat elektronik, sertifikat tanah tak hanya lebih ringkas namun juga dapat lebih fleksibel saat dilakukan pengecekan oleh masyarakat yakni lewat aplikasi Sentuh Tanahku.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menegaskan tanah bersertifikat menambah nilai ekonomi lahan yang dimiliki masyarakat.

"Saya ingin tambahkan bukan hanya masalah kepastian hukum tetapi nilai ekonomi. Bagi masyarakat yang punya sertifikat tanah tentu punya nilai ekonomi yang lebih tinggi," ujar AHY usai penyerahan sertifikat di Kantor Pertanahan (Kantah) Kubu Raya, Sabtu.

Dengan kepemilikan sertifikat tanah yang sah secara hukum atau legal, tambahnya, masyarakat bisa memanfaatkan sertifikat untuk dijaminkan ke perbankan.

"Kemudian juga bisa dijaminkan jika memang dibutuhkan untuk mendapatkan modal usaha dari perbankan dan lainnya," ujarnya pula.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)