Partager:

JAKARTA - Sejumlah petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat teror karangan bunga di rumahnya. Kiriman itu datang setelah operasi tangkap tangan (OTT) di Badan SAR Nasional (Basarnas) berpolemik pekan lalu.

Dari foto beredar, karangan bunga dikirimkan atas nama ‘tetangga’ ke Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi sekaligus Direktur Penyidikan Asep Guntur. Isinya berupa selamat karena sudah memasuki pekarangan rumah 'tetangga'.

"Karangan bunga yang dikirim ke rumah rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melalui keterangan tertulis, Senin, 31 Juli.

Diketahui, Alexander dan Asep merupakan pejabat struktural yang hadir dalam konferensi pers saat OTT Basarnas. Bahkan, Alexander menjadi pimpinan yang mengumumkan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi sebagai tersangka.

Kembali ke Ghufron, ia menyebut teror juga diterima pejabat struktural lainnya sejak Jumat, 28 Juli. Dia juga menjadi korbannya setelah dituding mengikuti akun porno di Twitter.

“Saya nyatakan secara tegas bahwa hal tersebut adalah fitnah atau ketidakbenaran yang disebarkan untuk membunuh karakter saya, menghinakan dan merendahkan harkat martabat,” tegasnya.

“Alhamdulillah, saya telah berkeluarga 23 tahun, dianugerahi istri sangat cantik untuk sekadar menonton kemolekan tubuh manusia. Sehingga tidak perlu follow akun yang tidak senonoh tersebut,” sambung Ghufron.

Sebelumnya, komisi antirasuah menetapkan Henri yang menjabat sebagai Kabasarnas bersama bawahannya, Koordinator Administrasi Kabasarnas Letkol Afri Budi Cahyanto sebagai tersangka penerima suap. Dia diduga meraup fee yang disebut sebagai dana komando hingga Rp88,3 miliar.

Duit itu dikantonginya pihak swasta yang ingin mengerjakan proyek di lembaganya sejak 2021-2023. Penerimaannya dilakukan melalui Afri.

Selain Henri dan Afri, komisi antirasuah juga menetapkan tiga pihak swasta yang memberi uang saat operasi senyap terjadi. Mereka adalah Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan, Dirut PT Intertekno Grafika Sejati Marilya, Dirut PT Kindah Abadi Utama Roni Aidil.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)