Partai Oposisi Kini Bersiap Makzulkan Presiden Sementara Korsel Han Duck-soo

JAKARTA  - Partai oposisi utama Korea Selatan berencana untuk segera mengambil langkah-langkah untuk memakzulkan penjabat presiden Han Duck-soo.

Pemimpin Partai Demokrat (DP) Park Chan-dae mengumumkan hal ini setelah Han menunda menyetujui undang-undang untuk mengajukan penasihat khusus untuk tuntutan terkait upaya Presiden Yoon Suk Yeol untuk menerapkan darurat militer.

Perdana Menteri Han mengambil alih jabatan Yoon yang dimakzulkan pada 14 Desember. Kini Yoon menunggu putusan Mahkamah Konstitusi Korsel soal pemakzulan parlemen.

“Penjabat Presiden Han menegaskan pada rapat kabinet hari ini bahwa dia tidak akan menyetujui undang-undang penuntutan khusus,” kata Park.

“Tidak ada cara untuk menafsirkannya selain bahwa dia menunda waktu,” imbuhnya dilansir Reuters, Selasa, 24 Desember.

Waktu pengajuan rancangan undang-undang untuk memakzulkan Han dapat diputuskan secepatnya pada Selasa sore.

Dengan mayoritas di parlemen, DP bulan ini meloloskan rancangan undang-undang yang menunjuk seorang penasihat khusus untuk mengajukan tuntutan pemberontakan terhadap Yoon dan untuk menyelidiki istrinya atas skandal tas mewah dan tuduhan lainnya.

Han tidak memasukkan rancangan undang-undang tersebut ke dalam agenda kabinet pada Selasa, melainkan menyerukan partai berkuasa dan oposisi untuk membahas rancangan undang-undang tersebut dan isu-isu lainnya.

Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) yang dipimpin Yoon menuduh Partai Demokrat mengancam Han karena tidak memenuhi tuntutan mereka, pada saat sekutu utama Korea Selatan, Amerika Serikat, baru saja memulai kembali komunikasi terencana dengan negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia di bawah kepemimpinan Han.