Gelontorkan Dana Stimulus Ekonomi Capai Rp827 Triliun, Paling Banyak Nikmati Masyarakat Kelas Atas

JAKARTA - Pemerintah ungkapkan akan menggelontorkan stimulus ekonomi sebesar Rp827 triliun pada tahun 2025 untuk berbagai program bantuan sosial (bansos), subsidi, Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

“Berbagai program pemerintah (subsidi, insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), bansos, KUR) tahun 2025 mencapai Rp827 triliun sebetulnya dalam hal ini dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, dikutip pada Minggu, 22 Desember.

Adapun anggaran tersebut untuk berbagai program bantuan yang terdiri dari empat komponen utama seperti, insentif PPN sebesar Rp265,6 triliun untuk berbagai sektor mulai dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), bahan makanan, pendidikan, kesehatan, transportasi, air, listrik, otomotif, properti, jasa keuangan, dan asuransi serta lain-lainnya.

Berikutnya untuk bansos sebesar Rp129 triliun, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP), sembako, dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN).

Kemudian, untuk program KUR sebesar Rp83 triliun yang digunakan untuk mendukung sektor UMKM. Selanjutnya, anggaran untuk subsidi dan kompensasi Energi sebesar Rp394 triliun untuk bahan bakar minyak (BBM), listrik, dan LPG.

Adapun, distribusi pemanfaatan berdasarkan Desil 1-10:

Berdasarkan desil pengeluaran, distribusi manfaat ini menunjukkan pola yang signifikan dimana desil 1 hingga 4 (kelas bawah) hanya mendapatkan manfaat sedikit, yaitu, dimana desil 1 menerima manfaat sebesar Rp53,7 triliun yang terdiri dari bansos sebesar Rp17,7 triliun, subsidi dan kompensasi energi senilai Rp28,7 triliun, insentif PPN sebesar Rp7 triliun dan KUR senilai Rp0,2 triliun.

Kemudian untuk desil 2 menerima manfaat sebesar Rp63,1 triliun yang terdiri dari bansos sebesar Rp17,2 triliun, subsidi dan kompensasi energi senilai Rp36 triliun, insentif PPN sebesar Rp9,6 triliun dan KUR senilai Rp0,3 triliun.

Selanjutnya untuk desil 3 menerima manfaat sebesar Rp68,1 triliun yang terdiri dari bansos sebesar Rp16,7 triliun, subsidi dan kompensasi energi senilai Rp39,5 triliun, insentif PPN sebesar Rp11,7 triliun dan KUR senilai Rp0,3 triliun.

Berikutnya untuk desil 4 menerima manfaat sebesar Rp73,2 triliun yang terdiri dari bansos sebesar Rp15,4 triliun, subsidi dan kompensasi energi senilai Rp42,7 triliun, insentif PPN sebesar Rp14,1 triliun dan KUR senilai Rp0,9 triliun.

Sementara desil 5-8 (aspiring middle-class) menerima manfaat yang bervariasi yaitu untuk desil 5 menerima manfaat sebesar Rp77,6 triliun yang terdiri dari bansos sebesar Rp14,3 triliun, subsidi dan kompensasi energi senilai Rp43,8 triliun, insentif PPN sebesar Rp16,5 triliun dan KUR senilai Rp2,9 triliun.

Sedangkan untuk desil 6 menerima manfaat sebesar Rp80,1 triliun yang terdiri dari bansos sebesar Rp13,1 triliun, subsidi dan kompensasi energi senilai Rp43,8 triliun, insentif PPN sebesar Rp19,9 triliun dan KUR senilai Rp3,2 triliun.

Selanjutnya untuk desil 7 menerima manfaat sebesar Rp83,4 triliun yang terdiri dari bansos sebesar Rp11,8 triliun, subsidi dan kompensasi energi senilai Rp44,4 triliun, insentif PPN sebesar Rp24,1 triliun dan KUR senilai Rp3,2 triliun.

Berikutnya untuk desil 8 menerima manfaat sebesar Rp88,9 triliun yang terdiri dari bansos sebesar Rp10,3 triliun, subsidi dan kompensasi energi senilai Rp42,6 triliun, insentif PPN sebesar Rp29,8 triliun dan KUR senilai Rp6,2 triliun.

Sedangkan untuk desil 9 (kelas menengah) menerima manfaat lebih besar mencapai Rp96,8 triliun yang terdiri dari bansos sebesar Rp8,2 triliun, subsidi dan kompensasi energi senilai Rp38,5 triliun, insentif PPN sebesar Rp41,1 triliun dan KUR senilai Rp8,9 triliun.

Selanjutnya, desil 10 (kelas atas) menjadi penerima terbesar yaitu total manfaat yang diperoleh mencapai Rp142,5 triliun yang terdiri dari bansos sebesar Rp4,2 triliun, subsidi dan kompensasi energi senilai Rp34,2 triliun, insentif PPN sebesar Rp91,9 triliun dan KUR senilai Rp12,3 triliun.