Progres Tunggal Putra Alwi Farhan Dinilai Lamban
JAKARTA – Pelatih tunggal putra teranyar Indonesia, Mulyo Handoyo, menilai progres pemain muda tunggal putra, Alwi Farhan, begitu lamban setelah menjadi juara dunia junior 2023.
Mantan pelatih Taufik Hidayat tersebut akan menukangi sektor tunggal putra di Pelatnas PBSI Cipayung setelah lolos seleksi melalui berbagai tahapan rekrutmen federasi yang ketat.
Handoyo mengatakan bahwa tugas berat sudah berada di pundaknya setelah dia menerima jabatan tersebut. Salah satunya adalah meningkatkan pemain muda seperti Alwi.
"Kalau saya bilang, pemain muda kita agak sedikit ketinggalan. Lihat saja Alwi Farhan yang juara dunia junior," ujar Handoyo di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, pada Jumat, 20 Desember 2024.
Perkembangan Alwi memang terhitung lambat jika dibandingkan dengan pemain seangkatan dia, seperti tunggal putra Perancis, Alex Lanier. Keduanya adalah kontestan di Kejuaraan Dunia Junior 2023.
Saat itu perjalanan Lanier berhenti di babak semifinal, tetapi sekarang ia malah berkembang lebih pesat. Jika melihat peringkat BWF, posisi yang ditempati oleh keduanya pun sangat jomplang.
Alwi tercatat masih berada di peringkat ke-46 dunia, sementara Lanier sudah melesat jauh di posisi ke-18. Karena itu, Handoyo mengatakan persoalan ini akan menjadi pekerjaan rumah buat dia.
"Artinya, prosesnya mesti dipercepat karena mereka punya potensi. Jangan sampai hilang ditelan waktu. Yang semestinya bisa muncul, tetapi terlambat, bahkan tidak muncul," kata Handoyo.
Handoyo melatih sektor tunggal putra menggantikan Irwansyah. Juru taktik berusia 50 tahun itu memutuskan menerima tawaran India seiring kontraknya dengan PBSI berakhir bulan ini.